Pages

Senin, 02 November 2015

PENYIRAMAN TANAMAN ANGGREK

Air merupakan kebutuhan pokok mahluk hidup. Seperti halnya tanaman lain, tanaman anggrek juga akan memiliki pertumbuhan yang optimal jika kebutuhan air tercukupi. Namun pemberian air pada pada tanaman anggrek tidak boleh berlebihan, karena akan mengakibatkan media tanam terlalu lembab dan mudah terserang penyakit. Jika media tanam terlalu kering, maka tanaman anggrek akan mengalami dehidrasi yang ditandai dengan mengerutnya umbi semu. Demikian juga sebaliknya, jika pemberian air terlalu berlebihan, maka akar tanaman anggrek akan mudah terserang penyakit, terutama busuk akar dan busuk pangkal batang. Jika tanaman anggrek mengalami busuk akar, maka penyerapan unsur hara akan terhambat, dan tanaman dapat mengalami kelayuan.

Beberapa proses dalam jaringan tanaman berjalan dengan bantuan air. Misalnya, fotosintesis berupa asimilasi CO₂ di dalam butir hijau daun dengan bantuan cahaya. Asimilasi protein pun hanya mungkin terjadi jika ketersediaan air mencukupi. Pengangkutan unsur hara dari akar ke seluruh bagian tanaman juga menggunakan bantuan air. Demikian juga dengan pengangkutan basil fotosintesis ke akar atau bagian tanaman lain.

Pengairan yang cukup akan mempengaruhi proses respirasi pada tanaman. Tanaman anggrek akan menyerap air untuk menopang pertumbuhannya. Air yang telah diserap oleh tanaman akan menguap jika suru lingkungan terlalu tinggi kemudian dengan cadangan air yang cukup, akan menurunkan suhu tanaman. Tanaman yang mengalami kekurangan air maka tekanan turgor akan menyusut atau berkurang sehingga organ tumbuh tanaman akan layu dan akhirnya tanaman mati. Namun, jika tanaman yang mengalami kekurangan air tersebut belum melewati titik layu permanen, dengan pemberian air yang tepat, maka turgor sel akan kembali seperti semula sehingga tanaman dapat hidup dengan normal.

Penyiraman yang berlebihan pada tanaman anggrek akan mengakibatkan pertumbuhan tanaman anggrek terganggu. Air yang berlebihan akan membungkus permukaan akar tanaman anggrek, sehingga akar tanaman anggrek akan kesulitan bernafas. Penyerapan air yang berlebihan oleh tanaman juga akan mengakibatkan tanaman anggrek mudah terserang hama dan penyakit. Butir-burtir air akan terkumpul di pucuk tanaman sehingga tunas tanaman anggrek akan mudah terinfeksi oleh cendawan atau bekteri. Tunas yang terserang penyakit akan berwarna cokelat kehitaman dan akhirnnya mati.

Frekuensi dan volume pemberian air pada tanaman anggrek berbeda-beda, tergantung pada jenis dan keadaan lingkungan. Tanaman anggrek monopodial, seperti anggrek Vanda sp. , anggrek Arachnis sp. , dan anggrek Renanthera sp. merupakan jenis tanaman yang membutuhkan intensitas cahaya matahari langsung. Oleh karena itu, jenis anggrek ini membutuhkan air lebih banyak dibanding jenis tanaman anggrek lain. Penyiraman pada saat musim kemaru paling tidak dilakukan dua kali sehari.

http://www.tanijogonegoro.com/2013/06/tanaman-anggrek.html

0 komentar:

Posting Komentar