Pages

Minggu, 01 Desember 2013

d. Perbanyakan Tanaman Anggrek Dengan Teknik Kultur Jaringan

Perbanyakan dengan cara ini akan menghasilkan bibit dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan perbanyakan cara lainnya. Hanya dengan sebagian kecil dan jaringan tanaman sudah bisa diperoleh ribuan bibit. Perbanyakan ini umumnya dilakukan pembudidaya tanaman anggrek yang berorientasi usaha atau bisnis dalam skala besar, untuk memenuhi permintaan konsumen.

Secara singkat, proses kerja perbanyakan tanaman anggrek dengan cara kultur jaringan sebagai berikut:

Cari tunas tanaman anggrek yang berukuran 5 cm dari umbi induk. Tunas tersebut kemudian dikerat dan disteril dengan merendam dalam larutan Clorox 10% selama 10 menit. Tunas yang sudah disteril tersebut kemudian dibuka dengan menggunakan pisau dalam keadaan steril di entkast. Langkah selanjutnya adalah mengambil itik tumbuh (meristem) yang ada di bagian pucuk tunas. Titik tumbuh atau meristem tersebut dimasukkan ke dalam erlenmeyer yang berisi larutan hara steril. Kemudian erlenmeyer dikocok dengan menggunakan alat pengocok berkecepatan sekitar 60-100 rpm selama 24 jam. Dalam waktu sekitar 2 bulan, eksplan telah membentuk kalus yang semakin lama semakin membesar. 

Pertumbuhan yang membesar itu menyebabkan jaringan terpecah-pecah. Tiap pecahan bisa dipindahkan lagi ke botol erlenmeyer lain dan mendapatkan perlakuan yang sama (dikocok). Demikian seterusnya, setiap jaringan pecah, segera dipindahkan ke erlenmeyer lain. Pada akhirnya jaringan tersebut ditumbuhi plb (protocorm like bodies) yang jika dipindahkan ke media padat atau media agar-agar akan menjadi plantet (anak semai). Anak semai selanjutnya ditanam berjajar di media padat dalam botol. Jika anak semai di media padat telah menyundul langit-langit botol serta tumbuh akar banyak, pertanda bibit siap dipindahkan ke dalam pot komunitas.

http://www.tanijogonegoro.com/2013/06/tanaman-anggrek.html

c. Perbanyakan Tanaman Anggrek Dengan Teknik Stek

Perbanyakan tanaman anggrek dengan teknik stek merupakan cara perbanyakan vegetatif yang menggunakan batang atau tunas. Cara perbanyakan tanaman anggrek ini biasanya dilakukan pada tanaman anggrek berbatang satu atau anggrek jenis monopodial, serta serta pada tanaman anggrek dengan cara hidup terestrial, seperti anggrek Arachnis sp. , Vanda terestrial, dan Aeridachnis sp. .

Cara melakukan perbanyakan tanaman anggrek dengan teknik stek ini bisa dilakukan dengan mengambil bagian tanaman yang tingginya sudah mencapai dua meter atau lebih. Batang tanaman tersebut dipotong kira-kira 80 cm dari pucuk tanaman. Bekas potongan batang tersebut dioles dengan perangsang akar misalnya rooton F, kemudian ditanam pada media yang sudah disiapkan. Pada umur enam bulan, pada bagian pangkal batang yang ditanam tersebut sudah tumbuh akar dan biasanya sudah muncul tunas-tunas baru. Dengan demikian proses perbanyakan tanaman anggrek tersebut bisa dikatakan berhasil.

http://www.tanijogonegoro.com/2013/06/tanaman-anggrek.html

b. Perbanyakan Tanaman Anggrek Dengan Menggunakan Keiki

Keiki adalah anakan tanaman anggrek yang tumbuh liar di ujung umbi. Keiki ini berupa tunas yang muncul di ruas-ruas tanaman anggrek dewasa. Keiki atau tunas liar tersebut akan terbentuk jika media tanam tidak pernah diganti, sehingga akar tanaman banyak rusak. Terhambatnya pertumbuhan akar tanaman anggrek tersebut mengakibatkan pertumbuhan tunas yang harusnya muncul pada pangkal batang pindah ke ruas tanaman. Dengan kata lain, jika tanaman anggrek rajin diganti media tumbuhnya, maka kemungkinan muncul keiki sangat kecil. Oleh karena itu, bila pembudidaya ingin melakukan perbanyakan tanaman anggrek dengan memanfaatkan keiki, maka media tanaman tanaman anggrek tersebut tidak diganti.

Keiki yang akan ditanam sebaiknya dicari yang berukuran panjang kurang lebih 20 cm dan sudah menghasilkan akar sebanyak 3-4 helai. Pemotongan dilakukan dengan hati-hati, dan umbi induk harus ikut terangkat. Menyertakan umbi induk saat pemotongan bertujuan untuk memberikan cadangan makanan pada keiki sebelum keiki mampu menyerap makanan sendiri, atau sampai terbentuknya akar. Keiki sebaiknya tidak langsung ditanam tetapi ditempelkan dulu di lempengan pakis sampai terjadi penambahan umbi. Jika umbi sudah terbentuk 2-3 buah, keiki siap dipindahkan ke pot. Anggrek yang diperbanyak dengan keiki masa berbunganya lebih lama dibandingkan dengan cara pemisahan rumpun. Perbanyakan anggrek dengan keiki ini hanya bisa dilakukan pada anggrek Dendrobium sp.

http://www.tanijogonegoro.com/2013/06/tanaman-anggrek.html

a. Perbanyakan Tanaman Anggrek Dengan Teknik Pemisahan Rumpun

Perbanyakan tanaman anggrek dengan teknik pemisahan tumpun dapat dilakukan dengan cara memecah tunas tanaman anggrek simpodial atau berbatang semu, seperti Dendrobium sp. dan Cattleya sp. Anggrek yang siap dipecah sebaiknya dipilih yang bercabang 3-5. Setelah dipecah, tanaman anggrek tersebut bisa langsung ditanaman pada media yang telah dipersiapkan.

http://www.tanijogonegoro.com/2013/06/tanaman-anggrek.html

B. Perbanyakan Tanaman Anggrek Secara Vegetatif

Perbanyakan bibit tanaman anggrek dengan cara vegetatif ini biasanya dapat menghasilkan keturunan yang memiliki karakter sama dengan induknya. Penyimpangan genetik biasanya terjadi karena faktor luar lain, seperti pemupukan, serangan hama penyakit, maupun kondisi lingkungan. Perbanyakan vegetatif dilakukan dengan cara mengambil bagian tanaman tertentu kemudian menanamnya secara terpisah pada lahan yang telah dipersiapkan.

http://www.tanijogonegoro.com/2013/06/tanaman-anggrek.html

A. Perbanyakan Tanaman Anggrek Secara Generatif

Biji tanaman anggrek bisa didapatkan dengan melakukan perkawinan atau penyerbukan buatan terlebih dahulu. Penyerbukan secara alami sangat sulit berhasil, selain harus melakukan pernyerbukan, biji tanaman anggrek membutuhkan waktu yang relatif lama hingga tumbuh menjadi bibit tanaman. Sehingga perbanyakan dengan cara ini jarang dilakukan oleh pembudidaya tanaman anggrek.

Biji tanaman anggrek sangat bergantung pada keberadaan cendawan mikoriza. Biji tanaman anggrek mendapatkan nutrisi dari sekresi cendawan mikoriza. Penyemaian biji tanaman anggrek biasanya dilakukan dengan menggunakan media yang terdiri dari kalsium nitrat 1 gram, monobasicpotasium fosfat 0,25 gram, magnesium sulfat 0,25 gram, amonium sulfat 0,50 gram, sukrosa 20 gram, ferro sulfat 0,025 gram, mangaan sulfat 0,0075 gram, dan ditambah agar-agar 10-20 gram serta air kelapa 100-150 cc. Biji tersebut ditebar di atas media yang telah dipersiapkan dan harus dalam keadaan steril dengan pH 5,0-5,2. Biasanya biji anggrek akan berkecambah pada umur tiga minggu setelah semai. Pada umur 9-12 bulan setelah semai, bibit anggrek dapat dipindahtanamkan ke media yang lebih besar atau ke dalam pot komunitas.
http://www.tanijogonegoro.com/2013/06/tanaman-anggrek.html

Cara Menanam Buah Naga Yang Baik Dan Benar


Manfaat buah naga yang melimpah membuat banyak petani berinisiatif untuk melakukam penanaman dan pengembangan buah naga. Selain itu harga buah naga yang relatif masih mahal menjadi daya tarik tersendiri sehingga banyak orang yang berlomba-lomba untuk menanamnya. Biasanya buah naga banyak ditanam pada halaman depan rumah sekaligus sebagai hiasan pada taman mini atau bisa juga ditanam pada halaman belakang. Namun jika petani lebih serius untuk menekuni tanaman ini, biasanya akan menanam buah naga pada lahan yang lebih luas bisa di sawah atau pekarangan yang khusus dibuat untuk menanam buah naga agar hasil panen lebih melimpah.

Buah naga merupakan tanaman yang tergolong mudah dalam penanamannya. Tidak membutuhkan teknik khusus agar bisa menanam buah naga ini. Pada umumya, tanaman buah naga yang sering ditanam adalah buah naga yang memiliki warna kulit merah dan pada bagian dagingnya berwarna putih dengan biji-biji halus berwarna hitam.

Cara Menanam Buah Naga


Cara Menanam Buah Naga

Ada beberapa cara menanam buah naga yang bisa Anda lakukan dirumah. Jika Anda ingin menikmati buah naga secara gratis tanpa harus membelinya, maka Anda dapat menanam buah naga pada pot yang sekaligus dapat Anda jadikan sebagai hiasan di depan rumah. Caranya:
  • Siapkan pot terlebih dahulu, Ada beberapa macam jenis pot yang tersedia di pasaran mulai dari pot bahan semen, plastic, tanah liat atau drum bekas yang dipotong. Namun untuk menanam buah naga, Anda dapat memakai pot yang terbuat dari bahan tanah liat, karena buah naga membutuhkan perubahan suhu yang drastis dari siang ke malam dalam proses pembungaan. Semakin besar ukuran pot maka akan semakin baik, Anda dapat menggunakan pot dengan minimal diameter 40cm.
  • Siapkan tiang panjatan, karena buah naga membutuhkan tiang penopang untuk menahan beberapa cabang produksi agar tidak roboh. Tiang ini nantinya akan dililit oleh beberapa pohon buah naga pada saat penanaman pertama. Cari tiang panjatan yang kuat, bisa terbuat dari besi atau kayu yang kokoh.
  • Menyiapkan media tanam, Anda dapat menyiapkan media untuk menanam buah naga yaitu pasir, tanah, pupuk kandang dan kompos dengan perbandingan 2:1:3:1. Setelah semuanya siap, Anda dapat menyiramnya dengan air sampai kondisi jenuh. Biarkan kurang lebih sehari semalaman sebelum Anda mulai menanam buah naga.
  • Pemilihan dan penanaman bibit, Anda dapat memilih bibit dari batang yang besar dan sudah tua dan pastikan bibit tersebut bebas dari penyakit. Bibit buah naga biasanya memiliki panjang ideal 30 cm dan kemudian ditanam pada pot dengan kedalaman 10 cm. Setelah Anda menanam buah naga tekan-tekan sedikit tanah sekitar bibit agar tidak mudah roboh. Selanjutnya siram dengan air dan letakkan pot ditempat terbuka yang terkena sinar matahari secara langsung.
Kini Anda sudah memiliki tanaman buah naga di halaman rumah. Kini yang harus Anda lakukan adalah perawatan dan pemeliharaan tanaman buah naga agar dapat berkembang dengan baik. Yang harus Anda perhatikan adalah pemupukan, penyiraman dan pemangkasan cabang yang tidak diperlukan. Pastikan juga bibit buah naga menempel pada tiang penyangga dengan cara mengikatnya menggunakan tali rafia atau kawat. Jangan mengikat terlalu kencang agar tidak berpengaruh terhadap pertumbuhannya saat menjadi besar.

http://manfaat-buah-naga-alami.blogspot.com/2013/06/cara-menanam-buah-naga-yang-baik-dan.html

PENANGANAN PASCAPANEN JAMUR TIRAM

Setelah pemanenan selesai dilakukan, masih memerlukan proses penangan lebih lanjut untuk meningkatkan keuntungan. Penanganan ini disesuaikan dengan permintaan pasar tujuan. Upaya penanganan pascapanen biasanya meningkatkan hasil antara 25%-100% tergantung kesepakatan dan pasar tujuan. Untuk mendapatkan produk dengan kualitas baik dan memenuhi kriteria permintaan pasar modern, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti di bawah ini:

Pencucian
Penggunaan pestisida dalam budidaya mungkin belum bisa dihindari oleh para petani baik petani hortikultura maupun petani jamur. Hal ini sangat dimaklumi karena kesadaran masyarakat kita masih sangat rendah baik di tingkat konsumen maupun petani, ditambah perekonomian masyarakat juga masih sangat rendah. Mayoritas konsumen di Indonesia menginginkan produksi pertanian dengan kualitas super bahkan organik tetapi dengan harga murah, sedangkan para petani menginginkan produktivitas tinggi dengan sedikit resiko karena harga jualnya juga rendah sehingga mereka tetap berorientasi mencari laba atau keuntungan. Suatu masalah yang sangat bertolak belakang, dan perlu dicarikan titik temu. Namun, bagi para petani jamur, ada cara untuk meminimalisir hasil panen dari residu pestisida, yaitu dengan melakukan pencucian menggunakan air bersih sehabis panen, kemudian pangkal jamur dipisahkan dari tubuhnya. Biasanya residu pestisida mengendap pada pangkal batang ini, sedangkan pada tubuh buah jamur residu pestisida diminimalisir oleh pencucian yang telah dilakukan. 

Sortasi Hasil Panen
Setelah dilakukan pencucian, langkah selanjutnya pada proses pascapanen adalah penyortiran atau sortasi. Keseragaman hasil merupakan syarat utama untuk pemasaran agribisnis modern, baik keperluan ekspor maupun supermarket. Sortasi atau penyortiran dilakukan dengan memisahkan bentuk maupun ukuran tertentu. Biasanya masing-masing pasar menentukan standar ukuran berbeda-beda, disesuaikan dengan tingkat kebutuhan konsumen setempat.

Pengemasan dan Transportasi
Masalah penting dalam penangan pascapanen adalah pengemasan (packing) dan transportasi, karena model pengemasan merupakan salah satu bagian penting untuk mendongkrak keuntungan. Pada pasar modern masalah pengemasan bahkan mampu meningkatkan harga jual hingga 100% tergantung permintaan konsumen. Untuk keperluan ini, jamur tiram segar dikemas menggunakan plastik kedap udara. Pengemasan semacam ini bertujuan meminimalisir resiko kerusakan, semakin sedikit udara di dalam plastik, maka semakin tahan lama untuk disimpan. Tidak hanya itu, penggunaan plastik kedap udara bahkan dapat mempertahankan kesegaran jamur tiram selama 2 sampai 4 hari. Sedangkan untuk pengangkutan jarak jauh, alat transportasi sebaiknya menggunakan ruangan pendingin agar kestabilan kesegarannya tetap terjaga sehingga meminimalisir resiko.

http://www.tanijogonegoro.com/2012/10/budidaya-jamur.html

PANEN JAMUR TIRAM

Kegiatan ini adalah hasil akhir yang yang sangat dinanti-nantikan oleh para petani. Mereka bisa tersenyum senang manakala hasil budidayanya menuai keberhasilan, sebaliknya bahkan bisa menangis penuh kesedihan manakala hasil panen tak sesuai dengan harapan. Pemanenan pada budidaya jamur tiram ini dilakukan secara bertahap. Pada prinsipnya, jamur tiram siap panen sudah berukuran cukup besar dengan tepi meruncing tetapi belum mekar penuh (belum pecah). Namun, dapat juga disesuaikan dengan permintaan pasar. Panen biasanya dilakukan pada saat berumur 40 hari setelah pembibitan. Pada kondisi ini, tubuh jamur tiram sudah berkembang maksimal, berkisar antara 3 mingguan dari saat buah jamur terbentuk.

http://www.tanijogonegoro.com/2012/10/budidaya-jamur.html

PENYAKIT JAMUR TIRAM

Penyakit yang biasa menyerang jamur meliputi jamur parasit dan tangkai jamur memanjang. Seperti halnya pada cara pengendaian hama, pengamatan setiap hari di lapangan juga perlu dilakukan agar hasil panen optimal. Berikut ini deskripsi singkat dan cara pengendalian penyakit jamur:


Jamur Parasit

Seperti telah berulangkali dibahas sebelumnya, bahwa kebersihan merupakan kunci utama keberhasilan budidaya jamur tiram. Rumah kumbung maupun peralatan yang digunakan selama proses produksi harus selalu dalam keadaan steril untuk mengurangi kontaminasi dengan mikroorganisme pengganggu yang tidak diinginkan, bahkan dapat menggagalkan budidaya jamur. Jika kebersihan maupun faktor lingkungan (suhu, kelembaban, dll) kurang mendukung, biasanya sering terjadi pada baglog banyak ditumbuhi penyakit cendawan atau jamur lain yang tumbuh seiring dengan pertumbuhan jamur tiram. Missellium cendawan atau jamur parasit tersebut saling berebut untuk melakukan pertumbuhan sehingga sering mengakibatkan pertumbuhan menjadi terhambat, bahkan terkadang meyebabkan tidak tumbuh. Jamur parasit ini berisifat patogen, gejalanya yaitu dengan munculnya miselium berwarna kuning, hijau, hitam, disertai lendir pada substrat. Jamur parasit yang biasa menyerang selama proses budidaya adalahPenicillium sp., Rhizopus sp., Aspergillus sp., serta Mucor sp.. Jamur ini menyerang substrat atau baglog dengan cara tumbuh bersaing dengan tanaman pokok. Penyakit ini menyerang baglog tertutup maupun terbuka. Pengendalian jamur penganggu dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan yang berhubungan dengan proses budidaya jamur tiram (baik kumbung, baglog, peralatan, maupun tenaga kerja), musnahkan baglog terserang jamur parasit dengan cara dibakar, serta mengatur kelembanan udara di sekitar lokasi kumbung.

Tangkai Jamur Memanjang

Penyakit tangkai jamur memanjang merupakan penyakit fisiologis, ditandai dengan tangkai jamur memanjang dengan tubuh jamur kecil tidak dapat berkembang maksimal. Penyakit tangkai memanjang disebabkan karena kelebihan CO2 akibat ventilasi udara kurang sempurna. Pencegahan penyakit tangkai memanjang adalah dengan mengatur ventilasi seoptimal mungkin pada rumah kumbung sehingga sirkulasi udara berjalan sempurna sesuai kebutuhan pertumbuhannya.

http://www.tanijogonegoro.com/2012/10/budidaya-jamur.html

HAMA JAMUR TIRAM

Hama yang biasa menyerang jamur meliputi hama ulat, kleket, semut, serta laba-laba. Pengamatan setiap hari di lapangan perlu dilakukan agar serangan hama dapat terdeteksi lebih dini sehingga mengurangi resiko kegagalam panen. Berikut ini deskripsi singkat dan cara pengendalian hama pada budidaya jamur tiram:


Ulat

Hama utama dalam budidaya jamur tiram adalah hama ulat. Hama ini muncul ketika kelembaban udara tinggi, kebersihan lingkungan tidak terjaga, serta akibat kotoran dari sisa pangkal/bonggol atau tangkai jamur dan jamur yang tidak terpanen. Pencegahan hama ulat dilakukan dengan mengatur sirkulasi udara untuk mengatur kelembaban udara, pemanenan lebih hati-hati sehingga tidak banyak pangkal atau batang dan jamur yang tidak terpanen, serta menjaga kebersihan lokasi kumbung. Pengendalian secara kimiawi dengan melakukan penyemprotan formalin di sekitar lokasi rumah kumbung.

Kleket (sejenis moluska), Semut dan Laba-laba

Pengendalian hama kleket, semut dan laba-laba dapat dilakukan dengan dua cara, baik secara mekanis maupun kimiawi. Secara mekanis, pengendalian hama semut dan laba-laba dapat dengan melakukan pembongkaran pada sarangnya, kemudian disiram dengan minyak tanah. Sedangkan hama kleket seringkali dijumpai pada mulut baglog cukup diambing menggunakan tangan. Secara kimiawi, hama tersebut dapat dikendalikan dengan penyemprotan insektisida untuk semut dan laba-laba dan pemberian molustisida untuk hama kleket. Namun, pengendalian kimiawi hendaknya dijadikan alternatif terakhir karena produk jamur merupakan produk organik. Selain ramah lingkungan, pengendalian hama kleket, semut dan laba-laba secara mekanis juga menekan biaya produksi.

http://www.tanijogonegoro.com/2012/10/budidaya-jamur.html

PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT PADA BUDIDAYA JAMUR TIRAM

Serangan hama penyakit antara tempat satu dengan tempat lainnya pada budidaya jamur tiram berbeda-beda, cara pengendalian hama penyakit selama proses budidaya jamur tiram ini pun tentunya tidak sama, tergantung jenis hama dan penyakit apa yang sedang menyerang. Hal ini disebabkan oleh kondisi lingkungan yang berbeda-beda pula antara satu tempat dengan lainnya serta kebersihan lokasi budidaya atau rumah kumbung. Selain faktor lingkungan, serangan hama penyakit dapat bersumber dari jamur itu sendiri terutama saat melakukan proses sterilisasi baik saat melakukan sterilisasi bahan media tanam maupun sterilisasi baglog. Dimungkinkan terjadi kesalahan saat melakukan sterilisasi ini sehingga mudah terkontaminasi oleh kondisi lingkungan setempat. 


http://www.tanijogonegoro.com/2012/10/budidaya-jamur.html

Sterilisasi Baglog Dengan Drum Minyak

Sterilisasi baglog menggunakan drum memiliki keuntungan lebih murah jika dibandingkan dengan sterilisasi menggunakan autoclave atau pemanas/steamer sehingga dapat menekan biaya produksi. Namun membutuhkan waktu lama dalam proses sterilisasinya. Selain itu, drum minyak yang digunakannya pun harus berkapasitas besar agar dapat menampung kurang lebih 50 baglog agar lebih menghemat waktu sehingga juga dapat menekan biaya produksi. Cara sterilisasi baglog dengan cara ini sebenarnya juga cukup mudah, yaitu dengan memanaskannya di atas kompor minyak atau api. Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk proses pemanasan sekitar 8 jam.

http://www.tanijogonegoro.com/2012/10/budidaya-jamur.html

keunggulan budidaya ikan lele


  • Praktis dan mudah
  • Investasi kecil
  • Tidak mudah terkena banjir
  • Kontaminasi dengan tanah yang tidak diketahui kualitasnya dapat dihindari
  • Kontrol terhadap kualitas dan kuantitas air lebih mudah
  • Mudah melakukan pengeringan dan pembersihan
  • Mudah melakukan panen
  • Bisa dipindahkan
  • http://www.likethisya.com/budidaya-ikan-lele-sukses.html

Jenis budidaya: Budidaya Lele untuk Pembibitan


a. Budidaya Lele untuk Pembibitan
Bagi anda yang ingin menjalankan bisnis budidaya lele di segmen pembibitan harus memahami bahwa bisnis ini cukup menjanjikan. Kenapa demikian? karena setelah telur menetas, bibit lele langsung bisa dijual ke para peternak lele.
Sementara secara teknis bibit lele bisa memiliki ukuran 2-3 cm setelah usia penetasan sudah sekitar sebulan. Biasanya pengembangan bibit lele dilakukan pada medan kolam yang berlumpur. Biasanya di sawah dengan ukuran yang luas. Namun hal ini bisa juga di lakukan namun sebaiknya dilakukan di kolam yang berukuran besar agar bibit cepat besar. Apabila kolam terpal berukuran kecil, maka sebaiknya bibit yang dimasukan dalam jumlah kecil saja. Sebagai penunjang pertumbuhan bibit bisa di suplay dengan makanan berupa pelet setiap harinya.
Waktu yang dibutuhkan agar bibit tumbuh dengan ukuran 5-7 cm sekitar 2 bulan. Bibit yang telah menjapai ukuran ini memiliki harga jual yang lebih baik dan bisa di pasarkan ke peternak lele.

http://www.likethisya.com/budidaya-ikan-lele-sukses.html

dilarangparkir 2

selamat siang semua, oke baiklah saya akan menjelaskan tentang salah satu rambu-rambu lalu lintas. ini adalah gambar dilarang parkir. semua kendaraan dilarang berhenti atau parkir di area yang telah ditentukan. mobil dan motor dilarang parkir di area tersebut. jadi jika ada kendaraan atau seperti mobil dan motor memarkirkan mobil dan motornya diarea tersebut maka orang tersebut telah melanggar peraturan lalu lintas. seharusnya kita selalu dan tetap mematuhi rambu-rambu lalu lintas yang ada. sekian penjelasan dari saya terimakasih atas perhatiannya

dilarang parkir

good afternoon all, well okay I will explain one of the traffic signs. This is a picture of the parking prohibited. all vehicles are prohibited from stopping or parking in designated areas. cars and motorcycles are prohibited from parking in the area. so if there is a vehicle or like cars and motorcycles parked cars and the bike diarea then that person has violated traffic regulations. we should always and continue to comply with traffic signs are there. many explanations from me thank you for your attention.

latihani fisika


1. Dua buah gaya saling tegak lurus, besarnya masing-masing 3 N dan 4 N. Besar resultan kedua gaya tersebut adalah …
Pembahasan
Diketahui :
F1 = 3 N, F2 = 4 N
Ditanya : Resultan kedua vektor ?
Jawab :
Hanya terdapat dua vektor dan kedua vektor saling tegak lurus sehingga penyelesaiannya menggunakan rumus Pythagoras.
Contoh soal vektor 12. Jika besar vektor A = 4 satuan, membentuk sudut 30o dengan sumbu x positip, maka besar vektor tersebut dalam sumbu x dan sumbu y adalah …
Pembahasan
Diketahui :
A = 4 satuan, Sudut = 30o
Ditanya : Ax dan Ay ?
Jawab :
Contoh soal vektor 23. Dua buah vektor gaya F1 dan F2 masing-masing besarnya 5 N dan 12 N, bertitik tangkap sama dan saling mengapit sudut 60°, nilai resultan dari kedua vektor tersebut …
Pembahasan
Diketahui :
F1 = 5 N, F2 = 12 N, sudut = 60o
Ditanya : Resultan kedua vektor ?
Jawab :
Hanya terdapat dua vektor dan kedua vektor tidak saling tegak lurus (saling mengapit sudut 60o) karenanya penyelesaian soal menggunakan rumus cosinus.
Contoh soal vektor 34. v1 = 20 satuan dan v2 = 20 satuan. Berapa besar vektor resultan ?
Contoh soal vektor 4Pembahasan
Menghitung vektor komponen :
v1x = v1 cos 30o = (20)(½√3) = -10√3
v1y = v1 sin 30o = (20)(½) = 10
v2x = v2 cos 30o = (20)(½√3) = 10√3
v2y = v2 sin 30o = (20)(½) = 10
vx = v1x + v2x = -10√3 + 10√3 = 0
vy = v1y + v2y = 10 + 10 = 20
Keterangan : v1x bertanda negatif karena arah v1x ke kiri, searah sumbu x negatif. v2x bertanda positif karena arahnya ke kanan atau searah sumbu x positif. v1y dan v2y bertanda positif karena arahnya ke atas atas searah sumbu y positif. Untuk mengetahui arah masing-masing vektor komponen dan apakah vektor komponen bertanda positif atau negatif, gambarkan vektor komponen pada sumbu x dan sumbu y seperti gambar pada contoh soal nomor 2.
Menghitung vektor resultan :
Contoh soal vektor 5Besar vektor resultan adalah 20 satuan

soal fisika3


بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

1. Sebuah mobil bergerak dengan kelajuan awal 72 km/jam kemudian direm hingga berhenti pada jarak 8 meter dari tempat mulainya pengereman. Tentukan nilai perlambatan yang diberikan pada mobil tersebut! Pembahasan
Ubah dulu satuan km/jam menjadi m/s kemudian gunakan persamaan untuk  GLBB diperlambat:

2. Besar kecepatan suatu partikel yang mengalami perlambatan konstan ternyata berubah dari    30 m/s menjadi 15 m/s setelah menempuh jarak sejauh 75 m. Partikel tersebut akan berhenti setelah menempuh jarak....
A. 15 m
B. 20 m
C. 25 m
D. 30 m
E. 50 m
(Soal SPMB 2003)


Pembahasan
Data pertama:
Vo = 30 m/s
Vt = 15 m/s
S = 75 m

Dari ini kita cari perlambatan partikel sebagai berikut:
Vt2 = Vo2 − 2aS
152 = 302 − 2a(75)
225 = 900 − 150 a
150 a = 900 − 225
a = 675 /150 = 4, 5 m/s2

Besar perlambatannya adalah 4,5 m/s2 (Kenapa tidak negatif? Karena dari awal perhitungan tanda negatifnya sudah dimasukkan ke dalam rumus, jika ingin hasil a nya negatif, gunakan persamaan Vt2 = Vo2 + 2aS)

Data berikutnya:
Vo = 15 m/s
Vt = 0 m/s (hingga berhenti)

Jarak yang masih ditempuh:

Vt2 = Vo2 − 2aS
02 = 152 − 2(4,5)S
0 = 225 − 9S
9S = 225
S = 225/9 = 25 m

3. Mobil massa 800 kg bergerak lurus dengan kecepatan awal 36 km.jam–1 setelah menempuh jarak 150 m kecepatan menjadi 72 km. jam–1. Waktu tempuh mobil adalah...
A. 5 sekon
B. 10 sekon
C. 17 sekon
D. 25 sekon
E. 35 sekon
(Ujian Nasional 2009)
 Pembahasan
Data soal:
m = 800 kg
νo = 36 km/jam = 10 m/s
νt = 72 km/jam = 20 m/s
S = 150 m
t = ..........

Tentukan dulu percepatan gerak mobil (a) sebagai berikut:
νt2 = νo2 + 2aS
202 = 102 + 2a(150)
400 = 100 + 300 a
400 − 100 = 300 a
300 = 300 a
a = 300/300 = 1 m/s2

Rumus kecepatan saat t:
νt = νo + at
20 = 10 + (1)t
t = 20 − 10 = 10 sekon

4. Perhatikan gambar berikut :



Tentukan:
a) Jarak tempuh dari A - B
b) Jarak tempuh dari B - C
c) Jarak tempuh dari C - D
d) Jarak tempuh dari A - D


Pembahasan
a) Jarak tempuh dari A - B
Cara Pertama
Data :
Vo = 0 m/s
a = (2 − 0) : (3− 0) = 2/3 m/s2
t = 3 sekon
S = Vo t + 1/2 at2
S = 0 + 1/2 (2/3 )(3)2 = 3 meter

Cara Kedua
Dengan mencari luas yang terbentuk antara titik A, B dang angka 3 (Luas Segitiga = setengah alas x tinggi) akan didapatkan hasil yang sama yaitu 3 meter

b) Jarak tempuh dari B - C
Cara pertama dengan Rumus GLB
S = Vt
S = (2)(4) = 8 meter

Cara kedua dengan mencari luas yang terbentuk antara garis B-C, angka 7 dan angka 3 (luas persegi panjang)

c) Jarak tempuh dari C - D
Cara Pertama
Data :
Vo = 2 m/s
a = 3/2 m/s2
t = 9 − 7 = 2 sekon
S = Vo t + 1/2 at2
S = (2)(2) + 1/2 (3/2 )(2)2 = 4 + 3 = 7 meter

Cara kedua dengan mencari luas yang terbentuk antara garis C-D, angka 9 dan angka 7 (luas trapesium) 

S = 1/2 (jumlah sisi sejajar) x tinggi
S = 1/2 (2+5)(9-7) = 7 meter.

d) Jarak tempuh dari A - D
Jarak tempuh A-D adalah jumlah dari jarak A-B, B-C dan C-D


sumber: http://fisikastudycenter.com

soal fisika2


بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

KINEMATIKA GERAK LURUS 

Soal No. 1
Sebuah partikel bergerak dengan persamaan posisi terhadap waktu :
r(t) = 3t2− 2t + 1
dengan t dalam sekon dan rdalam meter.
 Tentukan:
a. Kecepatan partikel saat t = 2 sekon 
b. Kecepatan rata-rata partikel antara t = 0 sekon hingga t= 2 sekon
Pembahasan
a. Kecepatan partikel saat t = 2 sekon (kecepatan sesaat)

b. Kecepatan rata-rata partikel saat t = 0 sekon hingga t = 2 sekon


Soal No. 2
Sebuah benda bergerak lurus dengan persamaan kecepatan :


Jika posisi benda mula-mula di pusat koordinat, maka perpindahan benda selama 3 sekon adalah...
A. 10 m
B. 20 m
C. 30 m
D. 40 m
E. 50 m
(Sumber soal: Marthen Kanginan 2A, Kinematika dengan Analisis Vektor)

Pembahasan
Jika diketahui persamaan kecepatan, untuk mencari persamaan posisi integralkan persamaan kecepatan tersebut terlebih dahulu, di pusat koordinat artinya posisi awalnya diisi angka nol (xo = 0 meter).

Masukkan waktu yang diminta

Masih dalam bentuk i dan j, cari besarnya (modulusnya) dan perpindahannya



KINEMATIKA GERAK MELINGKAR
Persamaan posisi sudut suatu benda yang bergerak melingkar dinyatakan sebagai berikut:
 Tentukan:
a) Posisi awal
b) Posisi saat t=2 sekon
c) Kecepatan sudut rata-rata dari t = 1 sekon hingga t = 2 sekon
d) Kecepatan sudut awal
e) Kecepatan sudut saat t = 1 sekon
f) Waktu saat partikel berhenti bergerak
g) Percepatan sudut rata-rata antara t = 1 sekon hingga t = 2 sekon
h) Percepatan sudut awal
i) Percepatan sudut saat t = 1 sekon

Pembahasan
a) Posisi awal adalah posisi saat t = 0 sekon, masukkan ke persamaan posisi

b) Posisi saat t = 2 sekon

c) Kecepatan sudut rata-rata dari t = 1 sekon hingga t = 2 sekon

d) Kecepatan sudut awal
Kecepatan sudut awal masukkan t = 0 sekon pada persamaan kecepatan sudut. Karena belum diketahui turunkan persamaan posisi sudut untuk mendapatkan persamaan kecepatan sudut.

e) Kecepatan sudut saat t = 1 sekon

f) Waktu saat partikel berhenti bergerak
Berhenti berarti kecepatan sudutnya NOL.

g) Percepatan sudut rata-rata antara t = 1 sekon hingga t = 2 sekon

h) Percepatan sudut awal
Turunkan persamaan kecepatan sudut untuk mendapatkan persamaan percepatan sudut.

i) Percepatan sudut saat t = 1 sekon


Sumber: fisikastudycenter.com

soal fisika


Contoh Soal 1.1
Sebuah bola kasti bergerak pada bidang xy. Koordinat x dan bola tersebut dinyatakan oleh persamaan x = 18t dan 4t — 5t2 dengan xdan dalam meter serta dalam sekon. Tuliskan persamaan vektor posisi r dengan menggunakan vektor satuan i dan j.
PENYELESAIAN:
Vektor posisi r dalam ungkapan vektor satuan i dan j dapat dituliskan sebagai
r = xi + yj
karena x = 18t dan y = 4t —5t2, maka
r = (18t)i + (4t — 5t2)j meter


contoh soal 1.2

Posisi partikel sebagai fungsi waktu dinyatakan oleh persamaan vektor posisi r(t) = (at2 + bt)i + (ct + d)j dengan a, b, c, dan adalah konstanta yang memiliki dimensi yang sesuai. Tentukanlah vektor perpindahan partikel tersebut antara t = 1 sekon dan t = 2 sekon serta tentukan pula besar perpindahannya.
PENYELESAIAN:
vektor posisi partikel:
r(t) = (at2 + bt)i + (ct + d)j
Pada saat t = 1 s, vektor posisi partikel adalah
r1 = [a( 1)2 + b(1)]i + [c(1) + d]j
= (a + b)i + (c + d)j
Pada saat t = 2 s, vektor posisi partikel adalah
r2 = [a(2)+ b(2)]i + [c(2) + d]j
= (4a + 2b)i + (2c + d)j
Vektor perpindahan partikel:
∆r = r2 — ri
∆r = [(4a + 2b) — (a + b)]i + [(2c + d) — (c + d)]j
∆r = (3a + b)i + cj
Besar perpindahan partikel:
Ar = √(3a + b)2 + c2 = √9a2 + 6ab + b2 + c2





Contoh soal 1.3
Jarum panjang sebuah jam mempunyai panjang 6 cm. Tentukan vektor kecepatan rata-rata ujung jarum tersebut dalam interval waktu 20 menit dari angka 12 ke angka 4. Nyatakan dalam sistem koordinat, di mana sumbu x ke arah angka 3 dan sumbu y ke arah angka 12.

r1 = 6j cm
r2 = (6 cos 30° i+ 6 sin 30° j) cm
= (3√3 i + 3 j) cm
Vektor perpindahan:
∆r = r2 – r1 = = 3√3 i + (3 – 6) j
= (3 √3 i – 3 j) cm
Kecepatan rata-rata
Vr= ∆= (3√3  i – 3 j) cm
∆t         20 menit
= (0,15 √3 i – 0,15 j) cm/menit


Contoh soal 1.4
Tentukan posisi partikel sebagai fungsi waktu jika persamaan kecepatan partikel adalah sebagai berikut.
  1. v = 4ti + 3j
  2. v = 2t + 6t2
  3. c.           vx 311/2 + 5 3/2 dan vy = sin 5t
Diketahui bahwa pada awal gerakan, partikel berada di pusat koordinat.
PENYELESAIAN:
  1.     a. r = v dt = 4ti +3j)dt = 2t2i+ 3tj
    1. s = v dt =  (2t + 6t) dt = t 2 + 2t3
c.  x = vx dt =  (3t ½ + 5t 3/2)dt = 2t 3/2 + 2t 5/2
y = vy dt =  sin 5t dt = [ -  cos 5t] t0
= – (cos 5t – cos 0)
= – (cos 5t – 1) = – cos 5t +


Contoh soal 1.5
Persamaan kecepatan sebuah partikel adalah v = (vXi+ vyj) m/s dengan v= 2t m/s dan vy = (1+ 3t2) m/s. Pada saat awal, partikel berada di titik pusat koordinat (0,0).
  1. Tentukan percepatan rata-rata dalam selang waktu t = 0 sampai t = 2 sekon.
  2. Nyatakan persamaan umum vektor percepatan sebagai fungsi waktu.
  3. Tentukan posisi partikel pada saat t = 2 sekon.
Tentukan besar dan arah percepatan dan kecepatan pada saat t = 2 sekon.

PENYELESAIAN:
  1. v = [2ti + (1 + 3t2)j] m/s
t1 = 0     V1 = 2(0)i + [1 + 3(0)2]         = 1 j m/s
t2 = 2 s      v2 = 2(2)i + [1 + 3(2)2]j =  (4i + 13j) m/s
∆V = V2 — v1 = 4i + (13 – 1)j = (4i + 12j) m/s
t =t2—t1=2-0=2s
ar = ∆V           4i + 12j = (2i + 6j) m/s 2
t          2
  1. Persamaan umum vektor percepatan sebagai fungsi waktu
a(t) =  =  [2ti + (1 + 3t2)j]
= (2i + 6tj) m/s 2
c. r = v dt =  [2t1 + (1 + 3t2)j] dt
= t2i + (t + t3)j
t = 2 s       r = (2)I + [(2) + (2)3] j = (4i + 10j) m

d. t = 2 s       a = 2i + 6(2)j = (2i + 12j) m/s2
a= |a| =  =  = 12,6 m/s2
tan α =  =  = 6
α = 80,54°
v = 2(2)i + [1+3(2)2]j = (4i + 13j) m/s
v = |v| =  =  = 13,6 m/s
tan α =  =  = 3,25
α = 72,90°

contoh soal 1.6
Meisya berlari sejauh 60 m ke arah selatan, kemudian berbelok ke timur sejauh 25 m, dan akhirnya ke tenggara sejauh 10 m. Hitung besar dan arah perpindahan Meisya.
PENYELESAIAN:
x Komponen x:
s1x = S1 Cos Ѳ 1 = (60 m) [cos (-900)] = 0
S2x = S2 cos Ѳ 2 = (25 m)(cos 0°) = 25 m
S3x = S3 COSѲ 3 =(10 m) [cos (-45°)] = 7,07 m
Sx = S1x + S2x + S3x
= 0 + 25 m + 7,07 m = 32,07 m
sx = s1x + s2x + s3x
= 0 + 25m + 7,07m
= 32,07m
Komponen y
S 1y = s1 sin Ѳ1 = (60m) [cos (-90°)] = -60m
S 2y = s2 sin Ѳ= (25m) (sin 0°) = 0
S3y = s3 sin Ѳ= (10m) [cos (-45°)] = -7,07 m
s= S 1y + S 2y + S 3y
= -60m + 0 + (-7,07m)
= -67,07 m
Besar perpindahan dapat kita hitung dengan rumus phytagoras
S =  =
S = 74,34m
Arah perpindahan dapat kita hitung dengan rumus trigonometri
α = arc tan  = arc tan  = arc tan (-2,09)
α = -64,43°

contoh soal 1.7
Seorang tentara berenang menyeberangi sungai yang lebarnya 500 m dengan kecepatan 3 km/jam tegak lurus terhadap arah arus air. Kecepatan arus air sungai sama dengan 4 km/jam.
(a)     Tentukan resultan kecepatan tentara tersebut.
(b)   Berapa jauh tentara tersebut menyimpang dari tujuan semula?

PFNYELESAIAN:
Resultan kecepatan tentara akibat pengaruh arus sungai dihitung berdasarkan rumus Pythagoras, karena arahnya saling tegak lurus.
v =  =
= 5 km/jam
Menurut rumus geometri untuk perpindahan dan kecepatan, diperoleh:
Arah perpindahan, tan α =
Arah kecepatan, tan α =
Maka,  =
x =  =
x = 666,67m

(Tentara tersebut menyimpang 666,67 m dari titik tepat di depannya di seberang sungai saat is mulai berenang.)


Contoh soal 1.8
Kompas pesawat terbang menunjukkan bahwa pesawat bergerak ke utara dar indikator kelajuan menunjukkan bahwa pesawat sedang bergerak dengan kelajuan 240 km/jam. Jika ada angin berhembus dengan kelajuan 100 km/jam dari barat ke timur, berapakah kecepatan pesawat terbang relatif terhadap Bumi?
PENYELESAIAN:
Kecepatan pesawat relative terhadap arah angin
vpa = 240 km/jam ke utara
kecepatan angin relative terhadap bumi
vab = 100 km/jam ke timur
kecepatan pesawat relative terhadap bumi
vpb = vpa + vab
besar kecepatan
vpb =  =
= 260 °
Arah kecepatan
α= arc tan  = arc tan
= 22,6°
(Arah kecepatan pesawat relatif terhadap Bumi adalah 22,6° search jarum jam dari utara.)


Contoh soal 1.9

Dalam suatu perlombaan, seorang pemanah melepas anak panah dari busurnya dengan kecepatan 30 m/s.
a)         Berapakah jarak jangkauan maksimum?
b)         Tentukan dua sudut elevasi di mana anak panah mencapai target yang jaraknya 70 m.
PENYELESAIAN:
  1. Jarak jangkauan dapat dihitung dengan persamaan (1-35)
R =
Untuk jarak jangkauan maksimum, berarti sin 2α = 1, maka:
Rmaks =  =  = 91,84 m
  1. Kita masih menggunakan persamaan (1-35) untuk mencari dua sudut elevasi yang memberikan jarah jangkauan sama
R =
Sin 2α =  =  = 0,762
2α = arc sin 0,762
2α = 49,66° atau 130,34°
α 1 = 24,83° atau 65,17°


Contoh soal 1.10
Sebuah bola dilempar dengan kelajuan 20 m/s pada sudut elevasi 60°. Bola lepas dari tangan pelempar pada ketinggian 1,8 m. Pada ketinggian berapa bola akan mengenai dinding yang jarak mendatarnya
10 m?


PENYELESAIAN:
Kita awali dengan menyelidiki gerak      60° horizontal.
Komponen horizontal dari kecepatan awal bola, yaitu:
V0x = v0 cos α = (20m/s) (cos60°)
=10m/s
Jarak horizontal, x = 10m
X= V0xt (gerak lurus beraturan)
t =  =  = 1 s
selanjutnya, kita tinjau gerak vertical :
komponen vertical dari kecepatan awal bola yaitu:
V0y = v0 sin α = (20m/s)(sin60°) = 17,32 m/s
Ketinggian dimana bola menyentuh dinding
y = y0 + v0yt –  gt2
= 1,8m + (17,32 m/s)(1 s) –  (9,8 m/s2)(1s)2
= 14,22 m


Contoh soal 1.11
Seorang pemain akrobat akan meloncat ke bawah dengan menggunakan motornya dari atas gedung bertingkat yang tingginya 35 m. Sejauh 80 m dari gedung tersebut, terdapat sebuah danau. Pemain akrobat tersebut harus mendarat di danau jika tidak ingin terluka parch. Berapakah kecepatan mini mum sepeda motor pemain akrobat tersebut agar is mendarat di danau?
PENYELESAIAN:
Pada gerak vertical, komponen kecepatan awal sama dengan nol (v0y = 0)
y = v0yt – gt2
y = – gt2
kita masukkan angka-angka yang diketahui
-35m = –  (9,8m/s2) t2
-35m = (-4,9m/s2) t2
t2 =  =
t =  = 2,67 s
pada gerak horizontal
x = v0xt = v0t
v=  =  = 29,96m/s


contoh soal 1.12

Sebuah bola ditendang ke udara sehingga lintasannya berbentuk parabola. Bila kecepatan awal bola 30 m/s dan sudut elevasinya 30°, tentukan:
a)    ketinggian maksimum dan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketinggian tersebut,
b)    jarak jangkauan dan waktu yang diperlukan untuk mencapai jarak tersebut.
c)    kecepatan setelah bola bergerak 3/4 bagian dari waktu terbangnya. (g = 10 m/s2)
PENYELESAIAN:
a) Ketinggian maksimum,

H =  =
= 11,25 m
Waktu yang diperlukan untuk mencapai H
tH =  =
  1. Jarak jangkauan
R =  =
= 77,94m

Waktu yang diperlukan untuk mencapai R
tR = 2tH = 2 (1,5 s)
= 3 s

  1. Waktu terbang dalam hal ini sama dengan aktu yang digunakan untuk mencapai jarak jangkauan, sehingga:
t = tH = (3s)
= 2,25 s
Gerak horizontal vx = v0x = v0 cos α = (30 m/s) (cos 30°)
= 25,98 m/s
Gerak vertical vy = v0y- gt = v0 sin α – gt
= (30m/s)(sin30°) – (9,8m/s2)(2,25s)
= -7,05 m/s
Besar kecepatan v=  =
= 26,92 m/s
Arah kecepatan α = arc tan  = arc tan
= – 15,18°


Contoh soal 1.13
Seorang atlet tembak akan menembak sasaran yang berada pada ketinggian yang sama dengan ketinggian senjata di tangannya langsung secara horizontal. Sasaran tersebut berupa lingkaran kecil yang digambar pada sebuah papan. Jarak atlet terhadap sasaran adalah 120 m. Jika kecepatan peluru yang keluar dari senjata 300 m/s, pada jarak berapa di bawah titik sasaran, peluru akan menumbuk papan? (g = 10 m/s2)
Gerak horizontal
x = v0x
t = v0t
t =  =  = 0,4 s
nilai t = 0,4 s ini kita masukkan ke persamaan gerak vertical
∆y = v0yt – ½ gt2
Karena v0y = 0 maka
∆y = – ½ gt2
∆y = – ½ (10 m/s2)(0,4s)2
∆y = -0,8 m = -80 cm


Contoh soal 1.14
Sebuah roda berputar pada suatu poros yang tetap sehingga suatu titik pada roda memenuhi persamaan e(t) = 3t + 29 dengan 0 dalam radian dan t dalam sekon. Tentukan posisi sudut titik tersebut untuk (a) t 2 sekon dan (b) t = 5 sekon.
PENYELESAIAN:
Ѳ(t) = (3t + 2t2) rad
  1. t=2s
Ѳ=3(2) + 2(2)2 = 14 rad
  1. t=5s
Ѳ=3(5) + 2(5)2 = 65 rad



contoh soal 1.15
Posisi sudut titik pada rods dinyatakan oleh 0 = (4 + 2t2) rad dengan tdalam sekon. Tentukanlah:
  1. posisi sudut titik tersebut pada t = 2 s,
  2. kecepatan sudut rata-rata dalam selang waktu 0 hingga 2 s,
  3. kecepatan sudut pada saat t = 2 s.
PENYELESAIAN:
  1. posisi sudut
Ѳ = (4 = 2t2) rad
t = 2 s
Ѳ= 4 + 2(2)2 = 12 rad
  1. kecepatan sudut rata-rata
t = 0
Ѳ = 4 + 2(0)2 = 4 rad
ωr =  =  =  = 4rad/s
  1. kecepatan sudut sesaat
ω =  =  (4 + 2t2) = 4t rad/s
t = 2s
ω = 4 (2) = 8 rad/s

contoh soal 1.16
Hitunglah posisi sudut suatu titik sebagai fungsi waktu jika persamaan kecepatan sudut titik tersebut adalah co = (2t + 6t2) rad/s dengan tdalam sekon dan pada saat awal posisi sudutnya adalah nol.
PENVELESAIAN:
kecepatan sudut
ω = (2t + 6t2) rad/s
posisi sudut
Ѳ = ωdt =  (2t + 6t2) dt = (t2 +2t3) rad



contoh soal 1.17
Sebuah roda gerinda mula-mula dalam keadaan diam, kemudian berotasi dengan percepatan sudut konstan α5 rad/s2 selama 8 s. Selanjutnya, roda dihentikan dengan perlambatan konstan dalam 10 putaran. Tentukan:
(a)                perlambatan roda,
waktu yang diperlukan sebelum roda berhenti.

  1. gerak dipercepat
ω1 = α1t1 = (5)(8) = 40 rad/s
gerak diperlambat
ω22 = ω12 + 2 α2Ѳ
roda berhenti berarti ω= 0 maka
0 = 402 + 2 α(62,8)
α=  = -12,74 rad/s
  1. Ѳ = ½ α2t2
t =  =  =