Pages

Sabtu, 31 Agustus 2013

Hak asasi manusia


Hak asasi Manusia adalah hak-hak yang telah dipunyai seseorang sejak ia dalam kandungan. HAM berlaku secara universal. Dasar-dasar HAM tertuang dalam deklarasi kemerdekaan Amerika Serikat (Declaration of Independence of USA) dan tercantum dalam UUD 1945 Republik Indonesia, seperti pada pasal 27 ayat 1pasal 28pasal 29 ayat 2pasal 30 ayat 1, dan pasal 31 ayat 1
Dalam kaitannya dengan itu, maka HAM yang kita kenal sekarang adalah sesuatu yang sangat berbeda dengan yang hak-hak yang sebelumnya termuat, misal, dalam Deklarasi Kemerdekaan Amerika atau Deklarasi Perancis. HAM yang dirujuk sekarang adalah seperangkat hak yang dikembangkan oleh PBB sejak berakhirnya perang dunia II yang tidak mengenal berbagai batasan-batasan kenegaraan. Sebagai konsekuensinya, negara-negara tidak bisa berkelit untuk tidak melindungi HAM yang bukan warga negaranya. Dengan kata lain, selama menyangkut persoalan HAM setiap negara, tanpa kecuali, pada tataran tertentu memiliki tanggung jawab, utamanya terkait pemenuhan HAM pribadi-pribadi yang ada di dalam jurisdiksinya, termasuk orang asing sekalipun. Oleh karenanya, pada tataran tertentu, akan menjadi sangat salah untuk mengidentikan atau menyamakan antara HAM dengan hak-hak yang dimiliki warga negara. HAM dimiliki oleh siapa saja, sepanjang ia bisa disebut sebagai manusia.
Alasan di atas pula yang menyebabkan HAM bagian integral dari kajian dalam disiplin ilmu hukum internasional. Oleh karenannya bukan sesuatu yang kontroversial bila komunitas internasional memiliki kepedulian serius dan nyata terhadap isu HAM di tingkat domestik. Malahan, peran komunitas internasional sangat pokok dalam perlindungan HAM karena sifat dan watak HAM itu sendiri yang merupakan mekanisme pertahanan dan perlindungan individu terhadap kekuasaan negara yang sangat rentan untuk disalahgunakan, sebagaimana telah sering dibuktikan sejarah umat manusia sendiri. Contoh pelanggaran HAM:
  1. Penindasan dan merampas hak rakyat dan oposisi dengan sewenang-wenang.
  2. Menghambat dan membatasi kebebasan pers, pendapat dan berkumpul bagi hak rakyat dan oposisi.
  3. Hukum (aturan dan/atau UU) diperlakukan tidak adil dan tidak manusiawi.
  4. Manipulatif dan membuat aturan pemilu sesuai dengan keinginan penguasa dan partai tiran/otoriter tanpa diikut/dihadir rakyat dan oposisi.
  5. Penegak hukum dan/atau petugas keamanan melakukan kekerasan/anarkis terhadap rakyat dan oposisi di manapun.
    sumber: http://www.google.com/#q=hak+asasi+manusia

Tari Tanggai, Tarian Asli Sumatera Selatan


Tari Tanggai, Tarian Asli Sumatera Selatan

Tari Tanggai, Tarian Asli Sumatera SelatanTari tanggai atau tari tepak merupakan Tarian yang berasal dari Sumatera Selatan. Tarian ini biasanya dibawakan untuk menyambut tamu-tamu kehormatan. Tari Tanggai ini dibawakan oleh 3-5 orang penari. Pakaian yang digunakan adalah kain songket, dodot, pending, kalung, sanggul malang, kembang urat atau rampai, tajuk cempako, kembang goyang dan tanggai yang berbentuk kuku terbuat dari lempengan tembaga.
Tari Tanggai ini hampir sama dengan Tari Gending Sriwijaya, perbedaannya hanya pada jumlah penari Gending Sriwijaya sebanyak 9 orang penari.  Kelenturan penari dan kelentikan jemari penari menandakan bahwa Tuan rumah dengan tulus dan ramah menyambut tamu. Perpaduan gerak gemulai dengan musik menandakan keharmonisan hidup masyarakat Palembang.
Pada zaman dulu Tari Tanggai ini merupakan tarian persembahan kepada dewa siwa dengan membawa sesaji berupa buah-buahan dan beraneka ragam bunga. Pada masa nya, Tari Tanggai ini merupakan tarian yang sakral.
Saat ini Tari Tanggai sering juga kita jumpai di setiap acara-acara resmi baik acara pemerintahan, organisasi, pernikahan, dan acara resmi lainnya. Biasanya tarian ini ditampilkan setelah tamui kehormatan hadir dan telah duduk di tempat yang telah disediakan.
Advertisements
tanggai 150x150 Tari Tanggai, Tarian Asli Sumatera Selatan
Tari Tanggai

Tari Tanggai, Tarian Asli Sumatera Selatan

Fungsi dari Tari Tanggai ini adalah :
1. Sebagai simbol kehormatan
Salah satu penari membawa tepak yang berisi sekapur sirih yang merupakan simbol kehormatan. Tepak ini diberikan kepada tamu kehormatan dan tamu kehormatan biasanya memakan sedikit atau sekedar mengambil sekapur sirih tersebut.
2. Sebagai Hiburan
Tari Tanggai selalu ditampilkan di acara-acara adat selain menyambut tamu, tarian ini juga dapat menghibur tamu dan menghibur diri penari yang memang sudah menjadi hobi mereka dalam menari.
Busana yang sering digunakan penari dalam Tari Tanggaiadalah :
  • Aesan gede
  • Selendang mantra
  • Aesan dodot
  • Aesan pak sangkong
Lestarikan seni budaya daerah dengan mengenal dan mencintai seni budaya sendiri.

sumber:http://mediainformasi.org/tari-tanggai-tarian-asli-sumatera-selatan/

Belajar Bahasa Jepang Pemula


Daftar Keterangan Waktu

  1. Siang : Hiru
  2. Sore : Yugata/gogo
  3. 2 bulan yang lalu : Sensen gatsu
  4. 2 bulan yang akan datang : Sairai gatsu
  5. Dulu/Zaman dulu : Mukasi
  6. Nanti : Ato/atode
  7. Sebelumnya : Mae
  8. Kemarin Lalu : Ototoi
  9. Setiap Hari : Mae nichi
  10. Sekarang : Ima
  11. Setiap Minggu : Maishuu
  12. Setiap Bulan : Mai sugi
  13. Setiap Tahun : Mai toshi
  14. Kadang-kadang ; Toki doki
  15. Biasanya : Kure Gure mo
  16. 2 tahun yang akan datang : Sai rai Nen
  17. Akhir pekan : Sumatsu
  18. Pagi-pagi sekali : Asa Hayaku
  19. Minggu yang lalu : Senshuu
  20. Minggu sekarang : Konshuu
  21. Minggu Depan : Raishuu
  22. Bulan ini : Kon gatsu
  23. Bulan Depan : Rai Gatsu
  24. Tahun : Toshi
  25. Tahun ini : Kotoshi
  26. Tahun Lalu : Kyounen
  27. Tahun Depan : Rainen
  28. Tiap Tahun : Mai nen
  29. Hari ini : Kyou
  30. Besok : Ashita
  31. Besok Pagi : Ashita no Asa
  32. Besok Malam : Ashita no Ban
  33. Pagi : Asa
  34. Setiap Pagi : Mai Asa
  35. Tadi Pagi : Kesa
  36. Malam : Ban/Yoru
  37. Tadi Malam : Kinou no ban
  38. Lusa : Asatte

Selasa, 08 Januari 2013

Nama Hari

Nama Hari :

Minggu = Nichi youbi
Senin    = Getsu youbi
Selasa   = Ka youbi
Rabu     =  Sui youbi
Kamis   = Moku youbi
Jum'at   = Kin youbi
Sabtu    = Dou youbi


Keterangan Waktu

Keterangan waktu bisa ditempatkan di depan atau setelah Subjek.

Rei :

Watashi wa Getsu youbi ni Jakaruta e ikimasu
  Saya pada hari Senin akan pergi ke Jakarta


Catatan :
  • Kata Kerja di tempatkan di akhir kalimat
  • Partikel kata kerja yang melakukan gerak atau pergeseran adalah e/ni, dengan catatan mempunyai format  ( Ket Tempat tujuan + e + KK
 Rei :
 
Watashi wa kino yoru no shichi ji ni ano resutoran de tabemashita
   Sya kemarin pada pukul 7, makan malam di restoran itu

Kalimat Tanya

Kalimat tanya dengan pola:             ..A.... wa ...B... desu ka

                                                          Apakah A adalah B


Contoh (rei) :

Anata wa Hiruka san desu ka
  Apakah kamu Hiruka?

Kare wa daigakusei desu ka
  Apakah dia (laki-laki) seorang mahasiswa?

Onna wa isha desu ka
  Apakah dia (perempuan) seorang dokter?

Mino san wa gakusei desu ka
  Apakah Mino seorang siswa?

Kamis, 03 Januari 2013

Bentuk Negatif Lampau

Bentuk Negatif Lampau dengan Pola :
                                                            .......wa........dewa arimasen deshita

Contoh (Rei) :

Kare wa watashi no koibito dewa arimasen deshita
  Dia (Laki-laki) bukan mantan pacar saya

Anata wa sensei dewa arimasen deshita
  Anda bukan mantan seorang guru

Bentuk Lampau

Bentuk Lampau dengan poila :
                                                   .......wa.......deshita


Contoh (Rei) :

Watashi wa Shinbun kisha deshita
  Saya mantan seorang wartawan

Are wa watashi no kuruma deshita
  Itu bekas mobil saya


Catatan :
           no adalah partikel yang menyatakan kepunyaan atau apabila KB (Kata Benda) bertemu dengan KB.

Kalimat Negatif

Kalimat Negatif dengan pola :
                                              A  wa  B dewa arimasen
                                              A adalah Bukan B

Contoh (Rei) :

Kare wa Isha dewa arimasen
  Dia (laki-laki) bukan seorang dokter

Kore wa hon dewa arimasen
   Ini bukan buku

Watashi wa Ina dewa arimasen
   Saya bukan Ina

Ano onna no hito wa gakusei dewa arimasen
  Wanita itu bukan mahasiswa

Otoko no hito wa shinbun kisha dewa arimasen
  Laki-laki itu bukan seorang wartawan
sumber: 
http://kelasnihongo.blogspot.com/