Sangat jarang diantara kita yang mengetahui teknik perbanyakan tanaman mangga dengan cara vegetatif stek. Demikian juga halnya dengan LembahPinus.Com yang selama ini hanya memiliki sedikit informasi tentang teknik perbanyakan dengan teknik ini sampaiLembahPinus.Com menemukan buku Budidaya Tanaman mangga yang membahasnya dengan cukup detail.
Cabang dipotong dengan gunting atau pisau yang bersih dan tajam. Panjang potongan antara 10 - 15 cm dengan jumlah mata 3 -5.
Potongan sebelah atas kira-kira 1 cm di atas mata, sedang yang bawah kira-kira 0,3 cm di bawah mata yang paling bawah. Diameter cabang/ranting lebih kurang 10-20mm. potongan bagian atas sebaiknya miring, sedang bagian bawah horisontal (datar).
Potongan sebelah atas kira-kira 1 cm di atas mata, sedang yang bawah kira-kira 0,3 cm di bawah mata yang paling bawah. Diameter cabang/ranting lebih kurang 10-20mm. potongan bagian atas sebaiknya miring, sedang bagian bawah horisontal (datar).
Maksud dari potongan miring pada bagian atas adalah agar air tidak masuk ke dalam stek, sehingga tidak mudah busuk. Sedangkan bagian bawah yang mendatar, dimaksudkan untuk membentuk terkumpulnya kalus-kalus perakaran. Untuk mempercepat proses pembentukan akar, tidak perlu semua daun dihilangkan, tetapi harus disisakan satu sampai dua helai yang telah dipotong separo pada ujung stek. Dengan cara demikian masih ada zat pendorong terbentuknya akar (rhizocaline) dalam daun.
Pengeratan Cabang
Cabang atau ranting yang sehat pertumbuhannya dikerat melingkari kulit; ditunggu 1 - 3 bulan, kemudian dipotong untuk dipisahkan dari induknya. lebar keratan lebih kurang 25mm dan letaknya lebih kurang 300mm dari ujung stek. Kalus biasanya akan terbentuk di atas keratan. Dengan cara pengeratan ini akan lebih mempercepat proses terbentuknya akar daripada dengan cara potong langsung.
Merangsang Pertumbuhan Akar
Pada umumnya cabang mangga yang distek sukar atau malah tidak akan keluar akar. Hal ini bisa diatasi dengan cara memasukkan stek ke dalam larutan hormon. Hormon yang biasa dipakai adalah asam indol asetat (AIA), asam napthalene (ANA) dan asam indol butirat (AIB) dimana asam indol butira (AIB) adalah hormon yang paling efektif)
Ada 2 cara pemberian hormon:
Ada 2 cara pemberian hormon:
- Cara pencelupan
- Cara talk
Cara pencelupan
Pada mulanya kristal hormon dilarutkan si dalam alkohol kadar 95%, kemudian diaduk perlahan-lahan. Selanjutnya diencerkan dengan air bersih sampai mencapai kadar cair tertentu, sehingga cairan itu tidak terlihat pekat lagi. Jika kita ingin menggunakan hormon AIA sebaiknya dibuat 500 - 100 ppm. 500 ppm AIA artinya 5 gram AIA dilarutkan didalam 10 liter air atau 1 gram AIA dilarutkan di dalam 2 liter air.
Larutan dimasukkan ke dalam gelas ukur/wadah dengan tinggi larutan kurang lebih 2 cm. Kemudian stek diikat menjadi satu lalu dimasukkan ke dalam larutan hormon yang ada di dalam wadah selama 24 jam. Sebelum stek ditanam harus dicuci bersih terlebih dahulu dengan air bersih.
Cara talk (bubuk bedak)
Larutan dimasukkan ke dalam gelas ukur/wadah dengan tinggi larutan kurang lebih 2 cm. Kemudian stek diikat menjadi satu lalu dimasukkan ke dalam larutan hormon yang ada di dalam wadah selama 24 jam. Sebelum stek ditanam harus dicuci bersih terlebih dahulu dengan air bersih.
Cara talk (bubuk bedak)
Bahan ini merupakan campuran antara hormon dengan talek. Caranya ialah dengan memasukkan stek kedalam talek sedalam lebih kurang 2 cm. Kemudian stek yang baru saja dimasukkan ke dalam talek tadi diketuk-ketuk supaya talek yang melekat pada luka stek hanya sedikit saja. Pada waktu penanaman, stek tidak boleh langsung ditanam atau ditusukkan begitu saja, akan tetapi pada media tanam harus dipersiapkan terlebih dahulu lubang yang cukup besar, sehingga pada waktu stek dimasukkan ke dalam lubang, talk tidak hilang akibat bergeseran dengan media tanam (media perakaran).
Kemudian media perakaran di sekeliling stek ditekan atau dipadatkan sehingga di sekitar stek tidak ada kantung udara sedikitpun. Untuk mencegah atau menghindari terjadinya penyakit, media tadi dapat dicampur dengan fungisida, misal Thiram (Tetramethylthioram disulfida)
Media tanam stek
Kemudian media perakaran di sekeliling stek ditekan atau dipadatkan sehingga di sekitar stek tidak ada kantung udara sedikitpun. Untuk mencegah atau menghindari terjadinya penyakit, media tadi dapat dicampur dengan fungisida, misal Thiram (Tetramethylthioram disulfida)
Media tanam stek
Pasir halus merupakan bahan media perakaran yang paling baik. Pasir ini dapat juga dicampur dengan sejenis lumut (sphagnum) atau endapan bahan organis tanaman yang belum terurai sempurna di dalam air tergenang (peat) yang mempunyai sifat dapat menyimpan air dalam waktu yang lama. Sebab pasir tidak dapat menyerap air, mudah kering, tetapi pertukaran udara baik. Media perakaran yang baik akan diperoleh pH yang baik pula, sekitar 4,5 sampai 7. Bila pH lebih dari 7, hasilnya kurang baik.
Sebelum media dimasukkan ke dalam kotak atau pot, bagian bawah kotak atau pot harus diberi lubang, supaya pot tidak tergenang air. Sebaiknya, media sedikit dipadatkan, supaya kantong-kantong udara hilang, sebab bila kantong udara ini masih ada akan menyebabkan stek mudah kering dan cabang stek tidak dapat berdiri dengan tegak, mudah roboh. Kotak persemaian harus diletakkan di tempat yang teduh. Pembuatan tempat persemaian ini dapat juga langsung di lapangan, asal kondisi media perakaran cukup baik, seperti telah disebutkan di atas. Persemaian juga perlu diberi atap, agar kondisi tetap sejuk.
Menanam Stek
Sebelum media dimasukkan ke dalam kotak atau pot, bagian bawah kotak atau pot harus diberi lubang, supaya pot tidak tergenang air. Sebaiknya, media sedikit dipadatkan, supaya kantong-kantong udara hilang, sebab bila kantong udara ini masih ada akan menyebabkan stek mudah kering dan cabang stek tidak dapat berdiri dengan tegak, mudah roboh. Kotak persemaian harus diletakkan di tempat yang teduh. Pembuatan tempat persemaian ini dapat juga langsung di lapangan, asal kondisi media perakaran cukup baik, seperti telah disebutkan di atas. Persemaian juga perlu diberi atap, agar kondisi tetap sejuk.
Menanam Stek
Penanaman stek dilakukan dengan pengaturan jarak tanam lebih kurang 5 sampai 10 cm, posisinya miring atau membentuk sudut 45 derajat, sehingga daun-daun yang masih melekat pada stek dan terletak dekat media perakaran bisa berfungsi sebagai pelindung. Media harus selalu dijaga, jangan sampai menjadi kering. jika media nampak akan kering segera disiram air. Untuk menjaga kelembaban media stek, maka perlu diberi atap pelindung.
Sumber:
0 komentar:
Posting Komentar