Tanaman vanila (meliputi spesies Vanilla planifolia, Vanilla pompona, dan Vanilla tahitiensis) adalah tanaman yang tergolong ke dalam keluarga anggrek. Vanila tumbuh merambat pada tanaman lainnya, di hutan atau di kebun budidaya. Aroma vanila yang khas berasal dari buahnya, yang dihasilkan dari proses penyerbukan bunga vanila. Setiap satu bunga akan menghasilkan satu buah. Berdasarkan data Food and Agricultural Organization (FAO), Indonesia adalah negara penghasil vanila nomor dua terbanyak di dunia setelah Madagaskar, dengan memasok 23% kebutuhan vanila dunia pada tahun 2006 lalu.
Vanila mengandung senyawa kimia vanilin (4-hidroksi-3-metoksibenzaldehida), yang memberi aroma khas pada vanila. Terdapat pula kandungan kecil minyak atsiri, yaitu piperonal. Vanilin diekstraksi pertama kali dari tanaman vanila oleh Gobley pada tahun 1858. Vanilin juga dapat diperoleh dari glikosida yang berasal dari getah tanaman pinus pada tahun 1874, sehingga menyebabkan kemunduran sesaat pada di bidang industri vanila alami.
Esens vanila tersedia dalam 2 bentuk, yaitu ekstrak asli polong vanila yang tersusun dari ribuan senyawa kimia berbeda, serta esens sintetis yang terbuat dari larutan vanilin buatan dalam etanol.
Vanila diperdagangkan dalam 3 macam bentuk, yaitu polong vanila utuh, serbuk (polong vanila yang ditumbuk, kemudian dicampur gula atau tepung), dan bentuk ekstrak (dalam larutan alkohol). Aroma vanila diperoleh dengan cara menambahkan ekstrak vanila ke dalam adonan makanan atau dengan cara merebus polong vanila. Vanila digunakan secara luas untuk memberi aroma pada berbagai jenis makanan dan minuman.
Literatur medis kuno menyebutkan manfaat vanila sebagai afrodisiak (peningkat nafsu seksual) dan pengobat demam. Manfaat vanila tersebut belum diujikan secara ilmiah, namun telah dibuktikan bahwa vanila mampu meningkatkan kadar katekolamin (termasuk epinefrin, yang lebih dikenal sebagai adrenalin), sehingga vanila dapat menimbulkan efek ketagihan.
Suatu pengujian in-vitro membuktikan bahwa vanila mampu menghambat "quorum sensing" pada bakteri. Quorum sensing ini berperan dalam memberi sinyal virulensi pada bakteri. Bakteri akan berubah menjadi virulen (menyebabkan penyakit) hanya apabila terdapat sinyal yang mengindikasikan bahwa bakteri tersebut cukup kuat untuk melawan respon kekebalan tubuh. Selain itu, vanila digunakan juga untuk aromaterapi.
sumber: http://www.apoteker.info/Pojok%20Herbal/vanila.htm
sumber: http://www.apoteker.info/Pojok%20Herbal/vanila.htm
0 komentar:
Posting Komentar