Pages

Jumat, 20 September 2013

Klasifikasi ArchaeBacteria


Keluarga Arkhaea ternyata ada beberapa kelompok. Pastinya kalian sudah tahu. Yap benar, Arkhaebakteria banyak  ditemukan hidup di lingkungan ekstrim seperti di sumber air panas, telaga garam, bahkan dalam saluran pencernaan hewan ruminansia (sapi, domba).
Berdasarkan metabolime dan lingkungan hidupnya yang ekstrim itu, Arkhaebakteria digolongkan dalam 3 kelompok yaitu termofilik ekstrim, halofilik ekstrim, dan metanogen. Selain itu ada kelompok Arkhaebakteria tanpa dinding sel.
Arkhaebakteria termofilik ekstrimGambar. Arkhaebakteria ekstrim-termofilik [http://amazonaws.com]
  • organisme termofilik dapat bertahan hidup pada suhu >45oC
  • organisme hipertermofilik hidup pada suhu >80oC dengan suhu optimum 70-110oC
  • berbentuk batang, bulat atau filamen
  • jenis Gram negatif
  • kebutuhan oksigen : anaerob atau aerob fakultatif
  • tempat hidup pada lingkungan asam dengan pH 1-2 (asidofilik)
  • metabolisme belerang
  • habitat : lubang vulkanis, kawah vulkanis, mata air belerang
  • Contoh :
  1. Geogemma → dapat bertahan hidup selama 2 jam pada suhu 130oC
  2. Pyrodictium → diisolasi dari dasar laut
  3. Thermoproteus → hidup di perairan panas yang kaya belerang
  4. Sulfolobus → hidup di mata air panas dan kadang di tanah

Arkhaebakteria halofilik ekstrimGambar. Arkhaebakteria ekstrim halofilik [http://serccarleton.edu]
  • dapat bertahan hidup pada kadar garam 9%. Ada yang tumbuh optimum dengan kadar garam 17-23% dan bertahan pada kadar garam 35%
  • bentuk bulat dan batang tidak beraturan
  • jenis Gram positif dan Gram negatif
  • kisaran suhu : mesofil dan sedikit termofil
  • kebutuhan oksigen : aerob
  • memiliki flagel
  • memiliki pigmen merah/orange (bakteriodopsin) untuk memanfaatkan energi cahaya dalam mengubah CO2 menjadi bahan organik
  • hidup berkoloni dan dapat membusukkan bahan makanan yang diasinkan
  • habitat : Laut Mati, Danau Great Salt
  • contoh : Halobacterium salinarium, Halococcus, Natronobacterium

Arkhaebakteria metanogenGambar. Metanogen [http://geology.com]
  • mengubah CO2, H2 dan asam organik menjadi gas metana (CH4)
  • tidak membutuhkan oksigen (anaerob obligat)
  • kisaran suhu : mesofilik
  • berperan penting dalam mengolah limbah organik pada lapisan lumpur, danau, dan sedimen di dasar laut menjadi metana
  • jenis metanogen Methanobacterium ruminantium hidup dalam saluran pencernaan hewan ruminansia (pemamah biak) memntu mencerna selulosa dari rumput dan menghasilkan 400 liter metana dalam sehari
  • contoh lain:  Methanobacteriales, Methanococcales, Methanomicrobiales, Methanosarcinales, Methanopyrales
Sepertinya yang ini ada hubungannya dengan apa yang aku tulis di diaryku.


Arkhaebakteria tanpa dinding sel
  • contoh  : Thermoplasma, Picrophilus, dan Ferroplasma
  • Thermoplasma tumbuh di gundukan sampah pada lokasi tambang batubara yang mengandung ion pirit (FeS) yang panas (55-59oC) dan asam (pH 1-2). Organisme ini memiliki flagel dan dapat bergerak. Karena tidak memiliki dinding sel, membran selnya dikuatkan oleh sejumlah tetra-eter di-gliserol, lipoposakarida dan glikoprotein
Picrophilus diisolasi dari lahan solfatar yang cukup panas di Jepang. Bentuk bulat tidak beraturan dengan ukuran 1-1,5 μm. Hidup pada suhu 47-65oC dengan kadar pH 0,7-3,5 (dapat tumbuh pada pH 0).



SUMBER: http://incostig.blogspot.com/2010/11/klasifikasi-archaebacteria.html

0 komentar:

Posting Komentar