1. Ciri – ciri umum protozoa
Ukuran protozoa bervariasi , yaitu mulai kurang dari 10 mikron(µm) dan ada yang mencapai 6 mm,meskipun jarang.
Diperairan protozoa merupakan penyusun zooplankton. Makanan protozoa meliputi bakteri, jenis protista lain, atau detritus (materi organic dari organism mati). Protozoa hidup soliter atau berkoloni.jika keadaan lngkungan kurang mneguntungkan protozoa akan membungkus diri membentuk sista untuk mempertahankan diri. Bila mendapat lingkungan yang sesuai hewan ini akan aktif lagi. Cara hidupnya ada yang parasit, saprofit dan hidup bebas.
Diperairan protozoa merupakan penyusun zooplankton. Makanan protozoa meliputi bakteri, jenis protista lain, atau detritus (materi organic dari organism mati). Protozoa hidup soliter atau berkoloni.jika keadaan lngkungan kurang mneguntungkan protozoa akan membungkus diri membentuk sista untuk mempertahankan diri. Bila mendapat lingkungan yang sesuai hewan ini akan aktif lagi. Cara hidupnya ada yang parasit, saprofit dan hidup bebas.
a) Struktur tubuh
Organel – organel untuk melakukan kegiatan hidup antara lain, membrane plasma, sitoplasma dan mitokondria. Beberapa jenis protozoa memiliki inti lebih dari satu.
b) Alat gerak
Alat gerak berupa bulu cambuk (flagella), bulu getar (silia) dan kaki semu (pseudopodia).
c) Reproduksi
Reproduksi aseksual (Vegetatif ) pada kebanyakan protozoa adalah dengan membelah diri. Namun adapula jenis protozoa yang bereproduksi secara konjugasi yaitu perpaduan antara dua individu yang belum dapat dibedakan jenis kelaminnya.
2. Klasifikasi
Dibagi menjadi lima kelas:
'
A. Rhizopoda atau Sarcodina;
Alat geraknya berupa kaki semu atau pseudopodium. Rhizopoda yang paling mudah diamati adalah amuba. Ciri amoeba adalah bentuknya selalu berubah – ubah dan berhabitat di air tawar . Ukuran tubuh amuba sangat besar untuk ukuran protozoa, yaitu berkisar 200 – 300 mikron.
'A.1. Amuba
1. Struktur tubuh amuba
sel dilindungi oleh membrane sel. Didalam selnya terdapat organel – organel, diantaranya inti sel, vakuola kontraktil, dan vakuolamakanan.
a) Membrane sel atau membrane plasma
Membrane sel disebut juga plasmalema dan berfungsi melindungi protoplasma.
Sitoplasma dibedakan atas ekstoplasma dan endoplasma. Ektoplasma merupakan lapisan luar sitoplasma yang letaknya berdekatan dengan membrane plasma dan umumnya ektoplasma merupakan bagian dalam plasma, umumnya bergranula. Didalam endoplasma terdapat 1 inti, 1 vakuola kontraktil, dan beberapa vakuola makanan.
Sitoplasma dibedakan atas ekstoplasma dan endoplasma. Ektoplasma merupakan lapisan luar sitoplasma yang letaknya berdekatan dengan membrane plasma dan umumnya ektoplasma merupakan bagian dalam plasma, umumnya bergranula. Didalam endoplasma terdapat 1 inti, 1 vakuola kontraktil, dan beberapa vakuola makanan.
b) Inti sel (nucleus)
Berfungsi mengatur seluruh kegiatan yang berlangsung didalam sel.
c) Rongga berdenyut (Vakuola Kontraktil)
Berfungsi sebagai organ ekskresi sisa makanan. Vakuola kntraktil juga menjaga agar tekanan osmosis sel selalu lebih tinggi dari tekanan osmosis disekitarnya.
d) Rongga makanan (vakuola makanan )
Berfungsi sebagai alat pencernaan. Makanan yang tidak dicernakan akan dikleuarkan melalui rongga berdenyut.
2. Tempat hidup dan habitat
Berdasarkan tempat hidupnya amuba dibedakan menjadi:
a. Ektoamuba
Hidup diluar tubuh organisme lain (hidup bebas). Misalnya: Amuba Proteus; amuba raksasa Chaos carolinense (dapat mencapai ukuran 100 mikron).
b. Entamuba
Hidup didalam tubuh organisme, misalnya manusia,: contoh entamuba antara lain sebagai berikut:
- Entamuba histolytica, hidup didalam usu halus manusia , bersifat parasit dan menyebabkan penyakit perut disentriamuba.
- Entamuba coli, hido didalam kolon (usu besar manusia). Amuba ini tidak bersifar parasit , tetapi kadang – kadang dapat menyebabkan buang air besar terus menerus.
- Entamuba gingivalis, hido dalam rongga mulut dan menguraikan sisa – sisa makanan , sehingga merusakn gigi dan gusi.
a. Ektoamuba
Hidup diluar tubuh organisme lain (hidup bebas). Misalnya: Amuba Proteus; amuba raksasa Chaos carolinense (dapat mencapai ukuran 100 mikron).
b. Entamuba
Hidup didalam tubuh organisme, misalnya manusia,: contoh entamuba antara lain sebagai berikut:
- Entamuba histolytica, hidup didalam usu halus manusia , bersifat parasit dan menyebabkan penyakit perut disentriamuba.
- Entamuba coli, hido didalam kolon (usu besar manusia). Amuba ini tidak bersifar parasit , tetapi kadang – kadang dapat menyebabkan buang air besar terus menerus.
- Entamuba gingivalis, hido dalam rongga mulut dan menguraikan sisa – sisa makanan , sehingga merusakn gigi dan gusi.
Contoh rizopoda lainnya adalah sebagai berikut :
1. Arcella
Memiliki rangka luar yang tersusun dari zat kitin. Hewan ini banyak terdapat di air tawar.
2. Difflugia
Rsngka luar difflugia dapat menyebabkan butir – butir pasir halus dan benda lain dapat melekat.
3. For aminifera
Memiliki rangka luar yang terdiri dari silica atau zat kapur (mengandung kalsium karbonat)semua anggota for aminifera hidup di air laut. Diantara foraminifera yang terkenal adalah genus globigerina. Lapisan foraminifera dapat digunakan sebagai petunjuk dalam pencarian sumber minyak bumi.
4. Radiolarian
Merupakan organism laut bertubuh bulat hamper seperti bola dan memiliki banyak duri yang terbuat dari zat kitin dan stonsium sulfat. Radiolaria yang mati akan mengendap yang disebut lumpur radiolarian yang digunakan sebagai bahan alat penggosok serta bahan peledak. Contoh genus radiolarian adalah Achantometron dan Collosphaera.
1. Arcella
Memiliki rangka luar yang tersusun dari zat kitin. Hewan ini banyak terdapat di air tawar.
2. Difflugia
Rsngka luar difflugia dapat menyebabkan butir – butir pasir halus dan benda lain dapat melekat.
3. For aminifera
Memiliki rangka luar yang terdiri dari silica atau zat kapur (mengandung kalsium karbonat)semua anggota for aminifera hidup di air laut. Diantara foraminifera yang terkenal adalah genus globigerina. Lapisan foraminifera dapat digunakan sebagai petunjuk dalam pencarian sumber minyak bumi.
4. Radiolarian
Merupakan organism laut bertubuh bulat hamper seperti bola dan memiliki banyak duri yang terbuat dari zat kitin dan stonsium sulfat. Radiolaria yang mati akan mengendap yang disebut lumpur radiolarian yang digunakan sebagai bahan alat penggosok serta bahan peledak. Contoh genus radiolarian adalah Achantometron dan Collosphaera.
A.2. Flagellata atau Mestigospora
Alat geraknya berupa bulu cambuk atau flagella.
Sebagian besar hidup bebeas dan adapula yang sebagai parasit pada manusia dan hewan , atau saprofit pada organism mati. Flagellata dibedakan menjadi dua yaitu fitoflagellata dan zooflagellata.
Sebagian besar hidup bebeas dan adapula yang sebagai parasit pada manusia dan hewan , atau saprofit pada organism mati. Flagellata dibedakan menjadi dua yaitu fitoflagellata dan zooflagellata.
'
1) Fitoflagellata
Adalah flagellate yang dapat melakukan fotosintesis karena memiliki kromotafora. Fitoflagellata mencernakan makananya dengan berbagai cara, menelan lalu mencernakan didalam tubuhnya (holozoik), membuat sendiri makanannya (holofitrik), atau mencernakan oirganisme yang sudah mati(saprofitik). Habitat fitoflagellata adalah diperairan bersih dan diperairan kotor. Fitoflagellata bergerak menggunakan flagella.
a. Struktur tubuh
Tubuhnya diselubungi oleh membrane selulosa, misalnya volvox. Ada pula yang memiliki lapisan pelikel, misalnya euglena. Pelikel adalah lapisan luar yang terbentuk dari selaput plasma yang mengandung protein.
b. Reproduksi
Cara reproduksi ada dua, yaitu secara konjugasi dan secara aseksual dengan membelah diri.
c. Klasifikasi
Dibagi menjadi 3 kelas:
1. Euglenoida
Tubuhnya menyerupai gelendong dan diselimuti oleh pelikel.
Euglena viridis memiliki ciri – cirri:
- Ukuran tubuhnya 35 – 60 mikron
- Ujung tubuhnya meruncing dengan satu bulu cambuk
- Hewan ini memiliki stigma (bintik mata berwarna merah) yang fungsinya untuk membedakan gelap dan terang
- Memiliki kloroplas yang mengandung klorofil untuk berfotosinrtesis
- Memasukkan makanannnya melalui sitofaring menuju vakuola dan ditempat inilah makanan yang berupa hewan – hewan kecil dicerna
1. Euglenoida
Tubuhnya menyerupai gelendong dan diselimuti oleh pelikel.
Euglena viridis memiliki ciri – cirri:
- Ukuran tubuhnya 35 – 60 mikron
- Ujung tubuhnya meruncing dengan satu bulu cambuk
- Hewan ini memiliki stigma (bintik mata berwarna merah) yang fungsinya untuk membedakan gelap dan terang
- Memiliki kloroplas yang mengandung klorofil untuk berfotosinrtesis
- Memasukkan makanannnya melalui sitofaring menuju vakuola dan ditempat inilah makanan yang berupa hewan – hewan kecil dicerna
2. Dinoflagellata
Contoh dinoflagellata antara lain noctiluca miliaris, cretium, dan gymnodinium.
Noctiluca miliaris kebanyakan hidup di air laut dengan ciri – ciri:
- Memiliki satu flagella, satu panjang dan satu pendek
- Dapat melakukan simbiosis dengan jenis ganggang tertentu
- Tubuhnya dapat memancarkan sinar bila terkena rangsangan mekanik.
3. Volvocida
- Bentuk tubuh hewan ini pada umumnya bulat, contoh volvocida antara lain adalah volvox globator,
Ciri – ciri volvox antara lain sebagai berikut:
- Koloninya terdiri dari ribuan hewan berselsatu yang masing – masing memiliki dua flagella,
- Setiap sel memiliki inti , vakuola kontraktil, stigma dan kloroplas.
2) Zooflgellata
Adalah flagellate yang tidak berkloroplas dan menyerupai hewan.
Ada yang hidup bebas namun kebanyakan bersifat parasit.
Ada yang hidup bebas namun kebanyakan bersifat parasit.
a) Struktur tubuh
Bentuk tubuh mirip dengan sel leher porifera. Mempunyai flagella yang berfungsi untuk menghasilkan aliran iar dengan menggoyangkan flagella, selain itu flagella juga berfungsi sebagai alat gerak.
b) Reproduksi
Secara seksual dengan membelah biner secara longitudinal, sedangkan reproduksi seksual belum banyak diketahui.
Contohnya adalah:
1. Trypanosoma
Hewan ini bercirikan bentuk tubuh yang pipih dan panjangseperti daun, merupakan parasit dalam darahvertebrata, dan tidak membentuk kista.
Jenis – jenis Trypanosoma antaralain adalah:
a) Trypanosome lewisi;, hidup pada tikus,hospes perantaranya adalah kutu tikus.
b) Trypanosoma evansi , penyebab penyakit sura (malas ) pada ternak; hospes perantaranya adalah lalat tse – tse.
c) Trypanosoma gambiense dan T. rhodesiensis hewan penyebab penyakit tidur pada manusia manusia.
d) Trypanosoma cruzi, penyebab penyakit cagas (anemia pada anak kecil)
Contohnya adalah:
1. Trypanosoma
Hewan ini bercirikan bentuk tubuh yang pipih dan panjangseperti daun, merupakan parasit dalam darahvertebrata, dan tidak membentuk kista.
Jenis – jenis Trypanosoma antaralain adalah:
a) Trypanosome lewisi;, hidup pada tikus,hospes perantaranya adalah kutu tikus.
b) Trypanosoma evansi , penyebab penyakit sura (malas ) pada ternak; hospes perantaranya adalah lalat tse – tse.
c) Trypanosoma gambiense dan T. rhodesiensis hewan penyebab penyakit tidur pada manusia manusia.
d) Trypanosoma cruzi, penyebab penyakit cagas (anemia pada anak kecil)
2. Leishmania
Merupakan penyebab penyakit pada sel – sel endothelium pembuluh darah.
Jenis – jenis Leishmania adalah:
a. Leishmania donovani, penyebab penyakit kala azar yang ditandai dengan demam dan anemia, hewan ini banyak terdapat dimesir , sekitar laut tengah , dan india.
b. Leishmania tropica, penyebab penyakit kulit , disebut oenykit oriental sore, terdapat di Asia (daerah mediterania) dan sebagian Aerika selatan.
c. Leishmania brasiliensis, juga oenyebab oenyakit kulit dimeksiko dan amerika tengah selatan.
3. Ciliata
Alat geraknya berupa rambut getar (silia), sebagian besar ciliate berukuran mikroskopis, tetapi spesies yang terbesar berukuran 3 mm sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang.
1. Struktur Tubuh
a) Kebanyakan ciliata berbentuk simetris kecuali ciliate primitive, simetrinya radial.
b) Tubuhnya diperkuat oleh perikel, yaitu lapisan luar yang disusun oleh sitoplasma padat.
c) Tubuhnya diselimuti oleh silia, yang menyelubungi seluruh tubuh utama disebut silia somatic.
d) Ciliate mempunyai dua tipe inti sel (nucleus), yaitu makro nucleus dan mikro nucleus.
e) Ciliate tidak mempunyai struktur khusus pertukaran udara dan sekresi.
2. Nutrisi dan cara makan
Cilliata memiliki mulut atau sitosom yang terbuka menjadi saluran pendek. Di sitofaring pada hewan primitive, mulut terleltak di ujung ionterior tetapi pada kebanyakan cilliata, bagian tersebut diganti oleh bagian posterior.
Terdapat dua macam mulut pada cilliata, yaitu berupa:
a. Mulut membrane berombak / membrane yang bergerak; merupakan cilliata uyang menyatu dalam barisan panjang.
b. Membrane yang berupa barisan pendek dari cilia yang bersatu membentuk piringan.
Fungsi cilliata pada mulut adalah untuk menghasilkan makanan dan mendorong partikel makanan menuju sitofaring. Contoh anggota cilliata yanhg terkenal misalnya paramecium.
Cilliata memiliki mulut atau sitosom yang terbuka menjadi saluran pendek. Di sitofaring pada hewan primitive, mulut terleltak di ujung ionterior tetapi pada kebanyakan cilliata, bagian tersebut diganti oleh bagian posterior.
Terdapat dua macam mulut pada cilliata, yaitu berupa:
a. Mulut membrane berombak / membrane yang bergerak; merupakan cilliata uyang menyatu dalam barisan panjang.
b. Membrane yang berupa barisan pendek dari cilia yang bersatu membentuk piringan.
Fungsi cilliata pada mulut adalah untuk menghasilkan makanan dan mendorong partikel makanan menuju sitofaring. Contoh anggota cilliata yanhg terkenal misalnya paramecium.
A.3. Paramecium
1. Struktur tubuh
Ujung depan tubuh tumpul, sedangkan bagian belakang meruncing hingga bentuknya seperti sandal atau sepatu.
2. Sistem – sistem organel pada paramecium.
Sistem organel yang mendukung kehidupan paramecium adalah:gambar 6.2. hal 93,
Contoh cilliata lainnya antara lain sebagai berikut:
1. Centor; bentuknya seperrti trompet dan menetap disuatu tempat.
2. Didinium; merupakan predator pada ekosistem oerairan yaitu pemangsa paramecium.
3. Vortisella; bentuk seperti lonceng, bertangkai panjang dengan bentuk lurus atau spiral yang dilengkapi sillia disekitar mulutnya.
4. Styllonichia; bentuknya seperti siput, sillianya berkelompok.
5. Ballanthidium colli; habitatnya pada kolon atau usu besar manusia dapat menyebabkan balanthidiosis (gangguan pada perut).
Contoh cilliata lainnya antara lain sebagai berikut:
1. Centor; bentuknya seperrti trompet dan menetap disuatu tempat.
2. Didinium; merupakan predator pada ekosistem oerairan yaitu pemangsa paramecium.
3. Vortisella; bentuk seperti lonceng, bertangkai panjang dengan bentuk lurus atau spiral yang dilengkapi sillia disekitar mulutnya.
4. Styllonichia; bentuknya seperti siput, sillianya berkelompok.
5. Ballanthidium colli; habitatnya pada kolon atau usu besar manusia dapat menyebabkan balanthidiosis (gangguan pada perut).
A.4. Sporozoa
Hewan ini tidak memiliki alat gerak. Merupakan golongan protista yang menyerupai jamur, karena sporotozoa dapat membentuk spora yang dapat menginfeksi inangnya dan tidak memiliki alat khusus, sehingga geraknya mengubah – ubah kedudukan tubuh, sporozoa hidup sebagai parasit. Respirasi dan eksresi terjadi secara difusi.
1. Struktur tubuh
a. Tubuhnya berbentuk bulat panjang,
b. Ukuran tubuhnya hanya beberapa micron, tetapi didalam usus manusia atau hewan yang dapat mencapai 10 mm.
c. Tubuh dari kumpulan tropozoid berbentuk memanjang dan dibagian anterior kadang – kadang terdapat kait pengikat atau filament sederhana untuk melekatkan diri pada inang.
b. Ukuran tubuhnya hanya beberapa micron, tetapi didalam usus manusia atau hewan yang dapat mencapai 10 mm.
c. Tubuh dari kumpulan tropozoid berbentuk memanjang dan dibagian anterior kadang – kadang terdapat kait pengikat atau filament sederhana untuk melekatkan diri pada inang.
2. Reproduksi
Reproduksi secara aseksual dengan spizogoni, yaitu pembelahan diri yang berlangsung di dalam tubuh inang tetap, dan sporogoni yaitu pembentukan spora yang terjadi pada inang sementara (hospes intermediet).
Produksi secara seksual melalui persatuan gamet (mikro gamet = gamet jantan dan makro gamet = gamet betina) yang berlangsung did dalam tubuh nyamuk.
Produksi secara seksual melalui persatuan gamet (mikro gamet = gamet jantan dan makro gamet = gamet betina) yang berlangsung did dalam tubuh nyamuk.
Contohnya adalah plasmodium.
Siklus hidup plasmodium didalam tubuh inang berhasil diungkapkan oleh Charles Laverans dan Grassy, dengan siklus sebagai beriku:
- Bila seekornyamuk anopheles menghisap darah maka dikeluarlah zat anti pembekuan darah agar darah korban tidak membeku.zat ini disebut zat anti kogualan.
- Bersamaan dengan zat anto kogualan maka keluarlah sporozoit – sporozoit dari mulut nyamuk dan masuk melalui luka gigitan di tubuh korban.
- Setelah tiga hari sporozoit keluar dari hati, kemudian menyerang sel – sel darah merah dan memasukinya. Fase ini disebut fase eritrositer.
- Sporozoit didalam sel darah merah disebut tropozoit,
- Setelah sel – sel darah merah pecah, merozoit keluar dan mencari sel – sel darah merah yang baru.kejadian ini berulang beberapa kali.
- Bersama dengan pecahnya sel – sel darah merah itu penderita merasa demam (panas dingin).
- Setelah beberapa waktu mengalami skizogomi, beberapa merozoit berubah menjadi gametositosit yaitu persiapan untuk menjadi gamet jantan dan gamet betina. Hal ini disebut gamogoni,
- Jika saat itu darah manusia ini dihiap oleh nyamuk anopheles betina, maka didalam tubuh nyamuk, gametosit akan berubah menjadi gamet jantan(mikro gamet) dan gamet betina( makro gamet), dua gamet ini kemudian melebur menjadi satu membentuk zigot. Zigot ini akan menjadi ookinet, bentuknya seperti cacing dan menerobos dinding usus atau perut nyamuk dan pengisap makanan dari tubuh nyamuk.
- Ookinet berubah menjadi bulat disebut oosista. Dari satu oosista menghasilkan beribu – ribu sporozoit denngan cara sporogani.gambar 6.15.
Dari tahap ini kemudian sporozoit akan sampai pada kelenjar liur nyamuk untuk ditularkan lagi. Jenis – jenis plasmodium sebagai berikut:
1. Plasmodium falsivarum; masa sporulasinya tidak jelas antara 1 – 3 X 24 jam, penyebab penyakit malaria tropikana.
2. Plasmodium vivax; masa sporulasinya setiap 2X24 jam, penyebab penyakit malaria tertiana.
3. Plamosmodium malariae; masa sporulasinya setiap 3X24 jam , penyebab penyakit malaria kuartana,
4. Plasmodium ovale; penyebab penyakit limpa, masa sporulasinya setiap 48 jam, plasmodium ini tidak terdapat diindonesia.
Pemberantrasan malaria dapat dilakukan dengan 3 cara:
a. Memotong siklus hidup plasmodium, yaitu mencegah genang – genangan air atau air yang tidak megalir.
b. Memberantas vector (pembawa penyakit) yaitu dengan menggunakan predatornya.
c. Pemberantas penyakit malaria (manusia) dengan pemberian atendrin dan klorokin, para ahli yang banyak mempunyai andil dalam pemberantasan manusia yaitu:
1. Alphonso Laverans, sarjana perancis yang menemukan bahwa malaria disebabkan oleh plasmodium.
2. Sir Patric Maussens, sarjana inggris yang menemukan bahwa anopheles merupakan vector dalam penularan malaria.
3. Ronald Rose dan Bapsista Grazilli, sarjana inggris dan itali yang menemukan bahwa anopheles betina saja yang dapat menjadi perantara,
Siklus hidup plasmodium didalam tubuh inang berhasil diungkapkan oleh Charles Laverans dan Grassy, dengan siklus sebagai beriku:
- Bila seekornyamuk anopheles menghisap darah maka dikeluarlah zat anti pembekuan darah agar darah korban tidak membeku.zat ini disebut zat anti kogualan.
- Bersamaan dengan zat anto kogualan maka keluarlah sporozoit – sporozoit dari mulut nyamuk dan masuk melalui luka gigitan di tubuh korban.
- Setelah tiga hari sporozoit keluar dari hati, kemudian menyerang sel – sel darah merah dan memasukinya. Fase ini disebut fase eritrositer.
- Sporozoit didalam sel darah merah disebut tropozoit,
- Setelah sel – sel darah merah pecah, merozoit keluar dan mencari sel – sel darah merah yang baru.kejadian ini berulang beberapa kali.
- Bersama dengan pecahnya sel – sel darah merah itu penderita merasa demam (panas dingin).
- Setelah beberapa waktu mengalami skizogomi, beberapa merozoit berubah menjadi gametositosit yaitu persiapan untuk menjadi gamet jantan dan gamet betina. Hal ini disebut gamogoni,
- Jika saat itu darah manusia ini dihiap oleh nyamuk anopheles betina, maka didalam tubuh nyamuk, gametosit akan berubah menjadi gamet jantan(mikro gamet) dan gamet betina( makro gamet), dua gamet ini kemudian melebur menjadi satu membentuk zigot. Zigot ini akan menjadi ookinet, bentuknya seperti cacing dan menerobos dinding usus atau perut nyamuk dan pengisap makanan dari tubuh nyamuk.
- Ookinet berubah menjadi bulat disebut oosista. Dari satu oosista menghasilkan beribu – ribu sporozoit denngan cara sporogani.gambar 6.15.
Dari tahap ini kemudian sporozoit akan sampai pada kelenjar liur nyamuk untuk ditularkan lagi. Jenis – jenis plasmodium sebagai berikut:
1. Plasmodium falsivarum; masa sporulasinya tidak jelas antara 1 – 3 X 24 jam, penyebab penyakit malaria tropikana.
2. Plasmodium vivax; masa sporulasinya setiap 2X24 jam, penyebab penyakit malaria tertiana.
3. Plamosmodium malariae; masa sporulasinya setiap 3X24 jam , penyebab penyakit malaria kuartana,
4. Plasmodium ovale; penyebab penyakit limpa, masa sporulasinya setiap 48 jam, plasmodium ini tidak terdapat diindonesia.
Pemberantrasan malaria dapat dilakukan dengan 3 cara:
a. Memotong siklus hidup plasmodium, yaitu mencegah genang – genangan air atau air yang tidak megalir.
b. Memberantas vector (pembawa penyakit) yaitu dengan menggunakan predatornya.
c. Pemberantas penyakit malaria (manusia) dengan pemberian atendrin dan klorokin, para ahli yang banyak mempunyai andil dalam pemberantasan manusia yaitu:
1. Alphonso Laverans, sarjana perancis yang menemukan bahwa malaria disebabkan oleh plasmodium.
2. Sir Patric Maussens, sarjana inggris yang menemukan bahwa anopheles merupakan vector dalam penularan malaria.
3. Ronald Rose dan Bapsista Grazilli, sarjana inggris dan itali yang menemukan bahwa anopheles betina saja yang dapat menjadi perantara,
A.5. Suctoria
Hewan ini memiliki bulu getar hanya pada tahap awalhidupnya. Oleh karena itu, sering dikelompokkan dalam kelas ciliate. Sedangkan pada saat dewasa , Suctoria bersifat sessil (melekat pada suatu tempat). Contohnya : Podophyra dan Sphenophyra hidup sebagai parasit pada Paramecium dan Stentor.
http://www.crayonpedia.org/mw/2._Protozoa_(protista_mirip_hewan)_10.1
http://www.crayonpedia.org/mw/2._Protozoa_(protista_mirip_hewan)_10.1
0 komentar:
Posting Komentar