Perbanyakan dengan cara ini akan menghasilkan bibit dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan perbanyakan cara lainnya. Hanya dengan sebagian kecil dan jaringan tanaman sudah bisa diperoleh ribuan bibit. Perbanyakan ini umumnya dilakukan pembudidaya tanaman anggrek yang berorientasi usaha atau bisnis dalam skala besar, untuk memenuhi permintaan konsumen.
Secara singkat, proses kerja perbanyakan tanaman anggrek dengan cara kultur jaringan sebagai berikut:
Cari tunas tanaman anggrek yang berukuran 5 cm dari umbi induk. Tunas tersebut kemudian dikerat dan disteril dengan merendam dalam larutan Clorox 10% selama 10 menit. Tunas yang sudah disteril tersebut kemudian dibuka dengan menggunakan pisau dalam keadaan steril di entkast. Langkah selanjutnya adalah mengambil itik tumbuh (meristem) yang ada di bagian pucuk tunas. Titik tumbuh atau meristem tersebut dimasukkan ke dalam erlenmeyer yang berisi larutan hara steril. Kemudian erlenmeyer dikocok dengan menggunakan alat pengocok berkecepatan sekitar 60-100 rpm selama 24 jam. Dalam waktu sekitar 2 bulan, eksplan telah membentuk kalus yang semakin lama semakin membesar.
Pertumbuhan yang membesar itu menyebabkan jaringan terpecah-pecah. Tiap pecahan bisa dipindahkan lagi ke botol erlenmeyer lain dan mendapatkan perlakuan yang sama (dikocok). Demikian seterusnya, setiap jaringan pecah, segera dipindahkan ke erlenmeyer lain. Pada akhirnya jaringan tersebut ditumbuhi plb (protocorm like bodies) yang jika dipindahkan ke media padat atau media agar-agar akan menjadi plantet (anak semai). Anak semai selanjutnya ditanam berjajar di media padat dalam botol. Jika anak semai di media padat telah menyundul langit-langit botol serta tumbuh akar banyak, pertanda bibit siap dipindahkan ke dalam pot komunitas.
http://www.tanijogonegoro.com/2013/06/tanaman-anggrek.html
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar